JQHNU Gelar Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024, Ini Rangkaian Acaranya
Selasa, 25 Juni 2024 | 19:30 WIB
Jombang, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) akan menggelar Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada esok hingga lusa, Rabu-Kamis (26-27/6/2024).
Semula, acara Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 diagendakan sebagai rangkaian dari Kongres VI JQHNU. Namun berdasarkan surat PBNU yang dikeluarkan pada 20 Juni 2024 Nomor 1905/PB.03/A.I.03.34/99/06/2024, Kongres VI JQHNU ditunda karena beberapa pertimbangan dan acara diubah menjadi Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an.
Menjelang pembukaan Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an, para peserta tampak mulai berdatangan pada Selasa (25/6/2024), tak terkecuali peserta yang berasal dari luar Pulau Jawa seperti dari Aceh dan Lampung.
Rangkaian acara Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 yang digelar JQHNU ini akan diawali dengan ziarah yang diikuti oleh seluruh peserta di kompleks makam Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada Rabu (26/6/2024) pukul 06.00 WIB.
Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma'shum mengatakan bahwa seluruh rangkaian acara, selain kongres (pemilihan ketua umum dan rais majelis ilmi), tetap dilaksanakan sebagaimana rencana awal.
"Peresmian LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) tetap ada, BMQ tetap ada, dan seminar juga tetap terselenggara. Hanya agenda pemilihan saja yang ditunda. Untuk LSP guru ngaji insyaallah nanti akan berlokasi di Pondok Cabe," jelas Kiai Saifullah.
Ketua Pelaksana Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 KH Jazim Hamidi juga mengungkapkan, seluruh persiapan telah dilakukan dengan matang. Para peserta yang hadir sudah termobilisasi dengan baik dan mendapat tempat untuk beristirahat yang memadai.
"Sampai siang (hari) ini kami masih melakukan penjemputan peserta di titik-titik yang telah ditentukan (stasiun, terminal, dan bandara). Yang sudah hadir juga sudah disediakan akomodasi," tuturnya.
Rangkaian acara Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024
1. Rabu (26/6/2024)
Pagi (06.00 - 12.00)
- Ziarah dan tahlil di Kompleks Makam KH Hasyim Asy'ari
- Pembukaan Multaqo Nasional
Siang (13.30 - 16.30)
- Seminar Al-Qur'an Tantangan dan Strategi Dakwah Al-Qur'an di Era Digital
Narasumber: Prof Nadirsyah Hosen, KH Mustain Syafii, dan Ainun Najib (daring dari Singapura),
Malam (19.30 - 23.00)
- Penganugerahan Penghargaan kepada Ulama dan Lembaga Al-Qur'an
- Peresmian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) JQH NU
- Peluncuran Buku Sanad Ulama Al-Qur'an Nusantara
2. Kamis (27/6/2024)
Pagi (06.00 - 12.00)
- Olahraga Kebugaran
- Penyerahan naskah mushaf Al-Qur’an dari Tim LPMQ Kementerian Agama RI
- Bahsul Masail Qur’aniyah
- Sosialisasi tentang Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Siang (13.30 - 17.30)
- Diskusi: Penyusunan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi Multaqo Nasional Ulama Al-Qur’an
- Diskusi Program Strategis JQHNU dan Sinergi dengan lembaga lain yang sejenis
- Diskusi tentang Pembentukan Konsorsium Metode Belajar dan Tahfidz Al-Qur’an
Malam (19.30-22.00)
- Penyampaian Hasil Multaqo
- Haflah Tilawatil Quran
- Penutupan Multaqo
Untuk detail susunan acara, silakan klik di sini.
Rumusan Bahtsul Masail Qur'aniyah
Bahtsul Masail Qur'aniyah (BMQ) pada Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 akan memfokuskan pada dua pokok masalah, yakni:
1. Hukum dan keabsahan sanad dalam metode pembelajaran Al-Qur'an secara daring.
2. Hukum melantunkan tilawah Al-Qur'an dengan langgam non-arab ('ajami).
Kedua hal ini dinilai sangat penting karena terkait dengan keabsahan sanad dalam pembelajaran Al-Qur'an saat ini.
Era modern ini semakin mendorong kreativitas para pembelajar Al-Qur'an dalam melagukan dan memanfaatkan teknologi dalam mengaji.
Akan tetapi, para Ahli Qur'an tetap perlu merumuskan hukum terkait permasalahan di atas agar pembelajaran Al-Qur'an saat ini tetap sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah dan para ulama.
Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 yang diselenggarakan oleh JQHNU dapat terlaksana dengan dukungan PBNU serta berbagai pihak, antara lain Bank Negara Indonesia (BNI), Danone Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Kemenag RI, Perum Bulog, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Baznas.