Nasional

Juara 1 MQKN 2023 Tarikh Ulya, Semangat Belajar Lula Al Kaun Kian Membara

Senin, 17 Juli 2023 | 13:00 WIB

Juara 1 MQKN 2023 Tarikh Ulya, Semangat Belajar Lula Al Kaun Kian Membara

Lula Al Kaun saat menerima penghargaan pada Malam Pengumuman Juara MQKN 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Ahad (17/7/2023) malam. (Foto: NU Online)

Lamongan, NU Online

Menjadi juara 1 pada ajang Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 tidak ada dalam dugaan seorang Lula Al Kaun. Santri Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen, Pati, Jawa Tengah ini merasa bahwa penetapan dirinya sebagai juara merupakan bentuk kepercayaan baginya untuk semakin giat dalam belajar dan mengaji.


“Kepercayaan menjadi juara ini. Supaya bisa menjadi motivasi semangat belajar lagi,” katanya kepada NU Online usai menerima penghargaan pada Malam Pengumuman Juara MQKN 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Ahad (17/7/2023) malam.


Lula menyadari bahwa penetapannya sebagai peserta terbaik tidak seharusnya membuat dirinya merasa puas. Justru, ia semakin semangat belajar karena merasa masih kian haus pengetahuan.

 

“Tambah semangat belajar. Tidak merasa puas. Belajar sampai kapanpun. Saya juara juga masih kayak gimana ya,” katanya.


Lebih lanjut, Lula menyampaikan bahwa dari keikutsertaannya ini, ia mencoba menggemari bidang sejarah mengingat majelis yang diikutinya adalah tarikh ulya dengan kitab yang dibacanya adalah Ar-Rahiq al-Makhtum karya Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.

 

Ia mengaku bahwa kitab tersebut merupakan hal baru baginya mengingat ia belajar sejarah secara umum melalui mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan sekilas melalui kitab Khulashah Nurul Yaqin.


Berkah dan usaha

Ia mengaku bahwa penetapannya sebagai juara diperoleh karena dua hal penting. Pertama, menurutnya, ia bisa menjadi peserta terbaik pada majelis tarikh marhalah ulya ini merupakan berkah dari guru-guru dan kiai-kiainya.


“Ini barokah dari masyayikh (guru-guru) ya,” ujar Dara kelahiran Pati, Jawa Tengah 17 tahun yang lalu itu.


Selain itu, ia juga bisa menjadi terbaik pertama pada ajang bergengsi ini karena bimbingan dari pembinanya dan usahanya untuk terus belajar dan menggali pengetahuan sebanyak mungkin agar dapat tampil maksimal di atas panggung.


Lula menceritakan bahwa ia kerap memanfaatkan waktu luangnya untuk mengaji dan memohon bimbingan dari gurunya. “Ngajinya kalau ada waktu kosong dimanfaatin. Bimbingannya dari Mathale sendiri,” katanya.


Sebagai terbaik pertama, Lula berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp15 juta. Ditanya bakal digunakan untuk apa, ia masih bingung. Meskipun demikian, ia bakal mendiskusikan penggunaannya dengan orang tuanya.


“Kalau saya belum tahu ya. Uang sebanyak itu buat apa. Dirembuk dulu sama abah sama ibu,” pungkasnya.