Bondowoso, NU Online
Sejumlah kalangan memberikan perhatian kepada korban banjir bandang yang melanda Desa Sempol dan Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. Kiriman dana tunai dan sembilan bahan pokok maupun kebutuhan untuk dapur umum terus mengalir.
Perhatian lain ditunjukkan oleh Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Bondowoso yang mengirimkan mesin penyedot air bersama selang, termasuk pakaian layak.
Kepada NU Online, Andiono Putra, salah seorang kader NU yang terjun ke lokasi mengatakan bahwa sumbangan dari kader di antaranya mesin sedot air 1 set plus selang 50 meter. Juga ada sejumlah sekop untuk membersihkan lumpur, peralatan dapur seperti wajan, dandang, dan lainnya.
“Bantuan berupa mesin penyedot air untuk mempermudah warga membersihkan rumah dan lokasi lain akibat lumpur,” katanya, Jumat (31/1).
Disampaikan bahwa bantuan juga berupa sejumlah pakaian layak untuk korban.
“Setidaknya ada 10 karton baju layak pakai kami berikan kepada penduduk yang memang membutuhkan,” kata pria yang juga ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Bondowoso tersebut.
Dalam pandangannya, selain membutuhkan makanan, warga dua desa di Ijen yang terdampak banjir, juga membutuhkan pakaian.
“Sebab pakaian mereka hanyut dibawa arus banjir,” ungkap pria yang juga tenaga ahli pendamping desa di Bondowoso tersebut.
Baju-baju yang diberikan ada yang bekas, namun tidak sedikit yang baru. Karena permintaan warga terdampak juga daleman untum laki-laki dan perempuan. Maka para kader sepakat membelikan yang baru.
“Baju kami dapatkan dari kader yang jadi pendamping desa Kabupaten Bondowoso. Kita serahkan ke PCNU melalui Pengurus Ranting NU Desa Sempol untuk diserahkan kepada korban,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, banjir bandang melanda Bondowoso pada Rabu (29/1) lalu.
Kawasan yang menjadi lokasi banjir adalah Kecamatan Ijen tepatnya Desa Sempol dan Kalisat. Bahlkan akibat banjir yang cukup parah tersebut, rumah warga masih dipenuhi lumpur. Total ada lima rumah rusak parah dan 214 terendam lumpur. Belum lagi sekolah, kantor kecamatan dan tempat ibadah.
Namun dengan kerja sama berbagai kalangan, upaya evakuasi dan penanganan akibat bajir dilakukan. Diharapkan Senin (3/2), layanan masyarakat termasuk kantor dan madrasah maupun sekolah dapat beraktifitas seperti biasa.
Kontributor: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi