Kasus Covid-19 Kembali Naik, Satgas NU Sebut Vaksinasi Anak Perlu Digencarkan
Jumat, 28 Januari 2022 | 13:15 WIB
Jakarta, NU Online
Tren kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami menyebut bahwa vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun perlu digencarkan. Hal ini merujuk kepada kasus infeksi Covid-19 varian Omicron yang banyak menyasar anak-anak di Amerika Serikat.
"Di Amerika Serikat, dari beberapa penelitian di sana, Omicron meningkatkan tingkat perawatan pada anak. Salah satu rumah sakit mengalami kenaikan perawatan pada anak di bawah 6 tahun sekitar 58 persen karena Omicron," terang dr Makky dalam webinar bertajuk Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir di Tengah Kemunculan Varian Omirocn?, Kamis (27/1/2022).
Varian Omicron, lanjut dr Makky, masuk dalam daftar perhatian World Health Organization (WHO) atau variant of concern (VOC). Ia menjelaskan, varian ini memiliki resiko penularan tinggi, peningkatan infeksi ulang, dan berpotensi menurunkan efikasi vaksin.
"Omicron ini masuk ke dalam variant of concern. Ada di beberapa penelitian menyebutkan Omicron bisa menurunkan efikasi vaksin sekitar 20-40 persen," urai dr Makky.
Selain menggencarkan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun, ia menilai pelaksanaan vaksinasi booster yang telah dimulai sejak 12 Januari 2022 merupakan upaya strategis demi menekan laju penambahan kasus.
"Proses booster juga dilakukan oleh berbagai negara-negara. Langkah strategis dari pemerintah ini juga sudah cukup bagus untuk melakukan booster," ujarnya.
Menurutnya, angka vaksinasi di sebagian besar negara di benua Asia sudah cukup tinggi. Meski begitu, di beberapa benua lainnya seperti Afrika memiliki angka vaksinasi yang rendah. Hal tersebut turut menyebabkan terjadinya mutasi-mutasi baru dari varian Covid-19.
"Tapi di beberapa benua lainnya, di Afrika vaksinasi masih di kisaran 0-40 persen. Inilah penyebab terjadinya mutasi Omicron di benua Afrika karena tingkat vaksinasi masih rendah sekali," jelasnya.
Ia menilai, tingkat vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi. Kendati demikian, penerapan 6M seperti menjaga jarak fisik minimal 2 meter, mengurangi mobilitas, menghindari keramaian, dan menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup perlu terus diupayakan.
"Ini yang harus kita lalukan sebagai ikhtiar yang paling murah meriah," ungkapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data penambahan kasus positif Covid-19 per 27 Januari 2022 sebanyak 8.077 kasus. Adapun untuk jumlah kasus pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 1.643 orang. Dengan tambahan tersebut, total sementara pasien sembuh mencapai 4,129,305 orang.
Webinar yang bekerja sama dengan NU Online juga menghadirkan narasumber Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU, H Ulun Nuha; dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan