Kata Gus Yahya tentang KH Hasyim Muzadi: Kader NU dengan Karier Sempurna
Ahad, 1 Oktober 2023 | 19:00 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan orasi ilmiah pada acara Wisuda STKQ Al-Hikam Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2023) (Foto: Dok Al Hikam Depok)
Depok, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan kekagumannya pada sosok KH Hasyim Muzadi. Menurut Gus Yahya, Kiai Hasyim Muzadi memiliki kapasitas sebagai kader NU dengan karier sempurna.
"Tidak ada kader NU yang lebih sempurna kariernya lebih dari Kiai Hasyim Muzadi," ujar Gus Yahya saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara Wisuda STKQ Al-Hikam Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2023).
Gus Yahya mengatakan karier Kiai Hasyim Muzadi yang sempurna di NU karena aktivitas Kiai Hasyim dalam kepengurusan NU, dimulai dari struktur terbawah hingga sampai puncaknya ia memimpin sebagai Ketua Umum PBNU. Hal ini yang membedakan Kiai Hasyim Muzadi dengan para tokoh NU lainnya.
"Kiai Hasyim memulai kariernya di Nahdlatul Ulama ini dari pengurus Ansor, kemudian pengurus ranting NU, naik jadi pengurus MWC, naik jadi pengurus cabang Malang, naik jadi pengurus Jawa Timur, naik jadi Ketua Umum PBNU," ungkapnya.
Menurut Gus Yahya, perjalanan karier Kiai Hasyim di NU seperti itu yang membuatnya jadi sosok yang sangat paham detail NU, sehingga, tak ayal jika seluk beluk NU dikenal betul olehnya.
"Kalau ditanya siapa yang paling paham dari bawah sampai atas tentang ke-NU-an, menurut saya tidak ada yang lebih paham dari Kiai Hasyim," ujar Gus Yahya.
Tercatat kiprah Kiai Hasyim dalam NU mulai saat ia menjadi Ketua Anak Cabang GP Ansor Bululawang, Malang (1965); lalu Ketua Cabang GP Ansor Malang (1967-1971); Wakil Ketua PCNU Malang (1971-1973) dan sekaligus menjadi anggota DPRD Malang mewakili Fraksi NU, Ketua PCNU Malang (1973-1977); Ketua PW GP Ansor Jawa Timur (1983-1987); Ketua PP GP Ansor (195-1987); Sekretaris PWNU Jawa Timur (1987-1988); Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (1988-1992); Ketua PWNU Jawa Timur (1992-1999) hingga naik menjadi Ketua Umum PBNU dua periode (2000-2010).
Melalui kepemimpinannya di NU, Kiai Hasyim telah banyak menorehkan pencapaian baru. Di antaranya membuat media online bernama NU Online dan menerbitkan Risalah Nahdlatul Ulama. Bahkan, NU juga mulai berkiprah dalam level internasional di masanya, seperti mendirikan International Conference of Islamic Scholars (lCIS) di tahun 2004. Organisasi tersebut mewadahi perwakilan cendekiawan Muslim dari puluhan negara dalam menanggapi berbagai persoalan dunia Muslim di seluruh dunia. Tidak hanya itu, Kiai Hasyim juga membentuk beberapa PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU) di luar negeri.
Di akhir orasinya, Gus Yahya juga menuturkan bahwa STKQ Al-Hikam merupakan jejak peninggalan berharga Kiai Hasyim sekaligus bukti kepedulian terhadap NU. Kiai Hasyim ingin dari kampus ini lahir para penerus NU selanjutnya.
"Al-Hikam ini sangat beruntung karena menjadi atsar (jejak langkah) dari tokoh-tokoh besar seperti KH Hasyim Muzadi dan KH Muchit Muzadi, kakak Kiai Hasyim. Tidak heran jika Al-Hikam ini digagas dengan tujuan menciptakan kader-kader NU selanjutnya," ungkap Gus Yahya.
Kontributor: Salsabila Fatimah Az-Zahra, Vina Maulida