Kemenag Gandeng Generasi Milenial Kembangkan Seni Budaya Islam
Kamis, 12 Oktober 2023 | 07:00 WIB
Direktur Penais Ditjen Bimas Islam H Ahmad Zayadi saat berpidato di hadapan para peserta lokakarya Seni Budaya bagi Generasi Milenial yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023) malam. (Foto: Dok Bimas Islam
Bogor, NU Online
Direktorat Penerangan Agama Islam (Penais) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng generasi milenial untuk mengembangkan seni budaya Islam. Upaya itu diwujudkan melalui workshop (lokakarya) seni budaya yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Penais Ditjen Bimas Islam Kemenag H Ahmad Zayadi saat memberi pengarahan sekaligus membuka resmi kegiatan mengatakan bahwa lokakarya yang digelar pada Rabu (11/10/2023) ini menawarkan serangkaian sesi mendalam tentang seni budaya Islam.
"Tujuannya untuk menginspirasi generasi milenial dalam menggali dan mengapresiasi seni budaya Islam. Oleh karena itu, kami mengajak pemuda-pemudi yang berminat dalam pengembangan seni dan budaya Islam,” ujarnya.
“Kami sangat senang melihat antusiasme peserta dalam mengikuti workshop ini. Seni budaya Islam memiliki warisan yang sangat kaya. Kami ingin memastikan bahwa generasi milenial juga terlibat dalam memelihara dan mengembangkannya,” sambung Zayadi.
Ia mengatakan bahwa di era yang diwarnai kemajuan teknologi dan globalisasi seperti saat ini, pertanyaan tentang relevansi seni budaya sering muncul. Menurut Zayadi, seni budaya bagi generasi milenial memiliki relevansi tersendiri.
“Generasi milenial yang tumbuh di tengah perubahan teknologi yang pesat dan kemajuan sosial yang dinamis, mungkin merasa cenderung lebih tertarik pada tren modern, media sosial, atau hiburan instan daripada seni budaya yang sering dianggap tradisional atau kuno,” kata Zayadi.
Baca Juga
Asrul Sani Pelopor Seni Budaya Nasional
“Namun, penting untuk diingat bahwa seni budaya tetap memiliki relevansi yang signifikan dalam dunia milenial. Bahkan, dapat memberikan berbagai manfaat yang berharga,” sambung pria asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Ia menambahkan bahwa pada momen tersebut peserta workshop diberi kesempatan untuk belajar tentang berbagai aspek seni seperti seni peran, tilawah, kaligrafi, dan musik. Pemerintah berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, generasi muda Indonesia akan semakin tertarik untuk menjaga, menghormati, dan memahami seni budaya Islam.
"Melalui workshop ini juga diharapkan generasi milenial dapat membantu melestarikan warisan budaya dan seni Islam yang kaya dan beragam di negeri ini,” tandas Zayadi.
Lokakarya seni budaya ini, lanjut dia, merupakan bagian dari upaya Bimas Islam Kemenag untuk mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam dan budayanya di kalangan generasi milenial.
"Mudah-mudahan kegiatan serupa terus ditambah untuk diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia untuk terus menginspirasi dan mengedukasi generasi muda. Selain itu, untuk memitigasi kader-kader muda pemimpin bangsa,” tandasnya.
Acara ini dihadiri oleh Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam (SBSKI) Ahmad Mu'thi Shofieq, para seniman, budayawan, serta praktisi seni dan budaya Islam. Para narasumber antara lain Ngatawi al-Zastrow, Isep Misbah, Inayah Wahid, dan Rahmat Hidayatullah.
Kegiatan tersebut diikuti 60 peserta dari kalangan mahasiswa berbagai kampus seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IIQ Jakarta, PTIQ Jakarta, STIT Otista Banten, dan perwakilan dari ormas kepemudaan seperti IPNU-IPPNU, dan praktisi media daring.