Bogor, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam telah menyalurkan bantuan Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidikmisi) sebanyak 482,5 milyar dalam kurun 2015-2019. Dan itu diberikan ke sejumlah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTKIN) maupun swasta atau PTKIS.
“Tidak kurang dari 37.650 mahasiswa dari kalangan ekonomi lemah tapi mempunyai potensi akademik yang bagus telah mendapatkan manfaat bantuan Bidikmisi baik di PTKIN maupun PTKIS,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim GP di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Di hadapan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama PTKIN dan Sekretaris Kopertais se-Indonesia, guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan Bidikmisi sangat tepat diberikan kepada mahasiswa PTKI dan menjadi program strategis memperbaiki masa depan bangsa.
Arskal Salim melanjutkan selama lima tahun terakhir ini, tren peminat dan kuota peserta Bidikmisi selalu meningkat.
“Pada tahun anggaran 2015 ada 5.000 mahasiswa mendapat Bidikmisi, 2016 dan 2017 ada 7.000 mahasiswa, tahun 2018 meningkat menjadi 8.500 dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 10.000 mahasiswa,” jelasnya.
Arskal menerangkan pada tahun anggaran 2020 Beasiswa Bidikmisi akan bertransformasi menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Kemenag menargetkan keikutsertaan KIP Kuliah sebanyak 3.000 mahasiswa PTKIS dan 14.565 untuk mahasiswa PTKIN. Jadi total anggaran yang dikeluarkan pada tahun anggaran 2020 mencapai 115,9 milyar,” katanya.
Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan Bidikmisi untuk mahasiswa pada PTKIS mencapai 161,2 milyar untuk 3.120 orang. Namun belum semua PTKIS menapatkan beasiswa Bidikmisi dari 699 PTKIS yang ada.
“Jumlah kuota Bidikmisi untuk kalangan PTKIS meningkat secara signifikan di tahun 2019 yaitu mencapai 1.000 mahasiswa,” kata mantan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini.
Rapat Koordinasi Bantuan Kemahasiswaan berlangsung sejak Senin hingga Rabu (11-13/11) dan diikuti Wakil Rektor III PTKIN dan Kopertais se-Indonesia. Di samping membahas Pedoman Umum KIP Kuliah, agenda Rakor adalah membahas review bantuan kemahasiswaan lainnya, yaitu bantuan peningkatan prestasi dan akademik, bantuan tahfidz Al-Qur’an, dan bantuan lembaga kemahasiswaan.
Turut hadir dalam Rakor bantuan kemahasiswaan, Amiruddin Kuba Kasi Kemahasiswaan, Nuryasin Kasi Sarana Prasarana PTKIN, Otisia Arinindiah Kasi Sarana Prasarana PTKIS dan Sumper Mulia Harahap Sekretaris Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia.
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi