Kemendikbud Tekankan Tes Penalaran, Berikut 7 Cara Perkuat Daya Nalar Anak
Selasa, 13 September 2022 | 13:30 WIB
Kemendikbud lebih menekankan kepada tes skolastik yang akan menguji kemampuan penalaran hingga pemecahan masalah.
Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim merombak Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023 tidak lagi menggunakan tes mata pelajaran. Namun, lebih menekankan kepada tes skolastik yang akan menguji kemampuan penalaran hingga pemecahan masalah (problem solving).
Sehingga, bagi calon mahasiswa yang ingin mengambil seleksi jalur tes SBMPTN di tahun 2023 mendatang, hanya ada tes skolastik yang mengukur pada 4 hal: yakni, kemampuan bernalar peserta, kemampuan potensi kognitif atau logika, penalaran Matematika, literasi bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
Tes skolastik tersebut tidak berhubungan dengan penghafalan materi namun berhubungan dengan kemampuan penalaran dan problem solving. Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya nalar anak yang berhasil dirangkum NU Online.
1. Mendorong pertanyaan
Melansir Oxford Learning, memahami suatu mata pelajaran atau informasi terbaru merupakan langkah awal untuk mengingat materi. Dorong anak mengajukan pertanyaan untuk memastikan mereka mengembangkan pemahaman materi yang lebih dalam. Hal ini juga membantu anak-anak membangun pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah.
2. Bermain sambil belajar
Bermain merupakan cara meningkatkan daya ingat yang paling disukai semua anak. Untuk meningkatkan perkembangan otaknya, lakukanlah aktivitas bersama yang menyenangkan dengan anak. Misalnya, dengan mengajaknya bermain sambil belajar. Bermain juga dapat melatih konsentrasi, motoric, meningkatkan kemampuan bahasa serta meningkatkan rasa senang pada anak.
Ada tiga manfaat yang bisa dirasakan ketika anak bisa bermain sambil belajar. Dalam Raising Children Network Australia, para ahli menjelaskan bahwa bermain memberi anak pengalaman sensorik, fisik, dan kognitif yang berbeda. Terdapat pengalaman membangun koneksi di otak, yang membantu anak-anak berkembang secara fisik, kognitif, serta sosial dan emosional. Yakni, mengasah kemampuan kognitif; mengembangkan keterampilan fisik; dan membangun keterampilan sosial dan emosional.
Beberapa permainan yang bisa dilakukan bersama anak untuk merangsang daya ingatnya adalah puzzle, flash card, mewarnai, permainan aneka bentuk dan warna, serta menempelkan angka, huruf, ataupun gambar.
3. Bercerita bersama
Dalam jurnal pendidikan empirisme Juni 2020 dikatakan bercerita kepada anak memainkan peran penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak.
Anda bisa mendongengkannya berbagai macam jenis cerita sebelum tidur dan saat waktu luang. Setelah selesai mendongeng, ajaklah anak untuk kembali mengingat jalan cerita tadi. Dengan melakukan pengulangan, lama-lama anak akan terbiasa mendengarkan dan merekamnya dalam memori mereka.
Selain dari buku cerita, Anda juga bisa juga menggunakan boneka tangan, gambar-gambar yang bisa diganti-ganti dan menarik perhatiannya.
4. Bermain musik dan bernyanyi
Meningkatkan daya ingat anak bisa juga melalui musik dan mengajaknya bernyanyi. Permainan musik ini dinilai dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Dalam jurnal Early Childhood Education and Development disebutkan pembelajaran lewat lagu dapat berkaitan dengan kemampuan kinestetis dan jasmani karena saat seseorang mendengarkan lagu atau musik maka sistem syaraf sensorik bekerja dan mentransfer ke syaraf motorik.
Sebagaimana yang dicantumkan oleh HealthLine, sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Umum, Universitas Padova di Italia menunjukkan bahwa seorang musisi memiliki memori kerja yang lebih baik daripada non-musisi.
Melalui peran penting ingatan atau memori dalam kecerdasan, memperkenalkan anak pada berbagai permainan musik menjadi hal yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan mereka.
5. Aktivitas fisik
Orang tua yang berpandangan bahwa aktivitas fisik anak tak lebih penting daripada waktu belajarnya harus berpikir ulang. Sebab studi membuktikan bahwa waktu bermain dan olahraga tak kalah penting berkontribusi terhadap performa akademis anak.
Dalam laporan terbaru yang dipublikasi di British Journal of Sport Medicine, 24 peneliti dari negara berbeda menyampai konsensus bahwa aktivitas fisik sangat berdampak untuk anak. Apa saja yang didefinisikan sebagai aktivitas fisik dalam studi sangat beragam mulai dari bersepeda, berjalan, naik angkutan umum, rekreasi di luar ruangan, jam istirahat sekolah, program motorik, olahraga terorganisir, dan edukasi fisik.
Singkatnya peneliti menemukan bahwa hampir semua aspek dari kesejahteraan anak mendapat keuntungan dari aktivitas fisik yang memadai. Termasuk di antaranya kemampuan kognitif dan performa akademis.
6. Tidur yang cukup
Sebuah studi yang dilakukan oleh Northwestern University menemukan bahwa tidur yang cukup merupakan kunci mempertahankan daya ingat. Hal ini dikarenakan selama tidur otak menyimpan hal-hal penting yang sudah dipelajari selama seharian.
Pastikan anak mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap harinya. National Sleep Foundation (NSF) merekomendasikan waktu tidur si kecil 11–13 jam per hari (sudah termasuk tidur siang).
7. Memperhatikan asupan nutrisi
Asupan nutrisi anak juga harus diperhatikan agar daya ingatnya bagus. Cukupkanlah asupan nutrisi anak dengan memberikan makanan yang kaya vitamin, asam folat, asam lemak esensial, zat besi, serta seng untuk merangsang fungsi otak yang akhirnya akan mempengaruhi daya ingatnya.
Beberapa jenis makanan, seperti ikan tuna, ikan salmon, biji-bijian utuh, kacang, apel, sayuran hijau, telur, dan susu, merupakan jenis makanan bernutrisi yang dapat membantu perkembangan otak anak.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad