Nasional

Mendikbud Pastikan SKB 4 Menteri Akomodir Aturan PTM di Tengah Lonjakan Omicron

Jumat, 21 Januari 2022 | 14:30 WIB

Mendikbud Pastikan SKB 4 Menteri Akomodir Aturan PTM di Tengah Lonjakan Omicron

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di kantor PBNU. (Foto: NU Online/ Syifa)

Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pastikan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri akomodir tentang Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

 

“Mengenai SKB empat menteri itu sudah mengakomodasi dua skenario. Kalau PPKM-nya naik berarti porsi PJJ-nya semakin besar. Sebaliknya, kalau wilayahnya tidak terdampak maka PTM dilakukan 100 persen,” katanya dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jl Kramat raya 164, Jakarta Pusat, Kamis (20/1/2022).

 

Menurutnya, situasi pandemi saat ini memang harus diwaspadai masyarakat. Semua orang khawatir, tetapi tidak serta merta membatalkan SKB tersebut. Justru, ketidakpastian pandemi membuat SKB direvisi dan diatur secara detail.

 

“Kasus Omicron yang sedang meningkat memang perlu kita waspadai, tetapi kita telah lihat di negara-negara lain walaupun cepat naiknya, cepat pula turunnya. Jadi insyaallah ini akan bisa dilewati seaman mungkin.” tutur Menteri Nadiem.

 

“Bagaimana pun juga, pendidikan harus segera pulih, mengingat dampak buruk PJJ yang bisa berujung pada loss learning,” imbuhnya.

 

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Jumeri mengatakan, mulai Januari 2022, semua satuan pendidikan pada wilayah PPKM level 1, 2, dan 3 wajib melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

 

Ia menjelaskan, saat ini tidak ada daerah yang masuk ke dalam level merah atau level 4. Hampir semua daerah Indonesia masuk ke dalam level 2 dan level 1.

  

“Secara garis besar sebagian daerah di Indonesia sudah masuk PPKM level 1 atau zona hijau. Sementara sisi persentase tenaga kependidikan yang sudah divaksinasi, data kami mencatat sebanyak 81 persen dari 4,5 juta atau sebanyak 3,606 juta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah menerima vaksinasi. Bahkan 72 persen atau 3,26 juta di antaranya sudah menerima vaksinasi dosis 2,” kata Jumeri di laman Kemdikbud.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi