Kementerian BUMN Minta Ulama NU Isi Pengajian di Masjid Pemerintahan
Senin, 16 November 2020 | 15:15 WIB
Jakarta, NU Online
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Susyanto menyatakan, pihaknya meminta bantuan PBNU agar para kiai dan ustadz dari kalangan Nahdliyin mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang terdapat di seluruh perkantoran BUMN. Hal tersebut agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan kementerian ini.
“Sebelumnya kami sudah bertemu dengan PBNU untuk membicarakan kerja sama dengan kami. Antara lain, masjid-masjid di BUMN mendapatkan bantuan penceramah dari para kiai dan ustadz PBNU. Hal lain akan ditindaklanjuti segera,” kata Susyanto.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada saat penyerahan kepercayaan kepada PBNU berupa Mobil Diagnostic Real Time PCR untuk pengendalian Covid-19, di Gedung PBNU lantai 8 Jl Kramat Raya 164 Jakarta, Senin (16/11) sore.
Terkait Mobil PCR yang diberikan kepada PBNU hari ini, lanjut dia, jika kelak Covid-19 sudah selesai, bisa direnovasi atau dimodifikasi kembali menjadi mobil laboratorium yang lain untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN yang telah menyerahkan bantuan satu unit mobil PCR kepada PBNU. Pada momen tesebut, Kiai Said juga mengajak warga NU untuk bersyukur karena memang sangat layak mendapatkan mobil PCR itu.
“Terima kasih (atas penyerahan) mobil PCR ini baru satu. Nanti ronde kedua, diharapkan ada lagi. Karena kita ada lebih dari 200 ribu titik Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia. Ini harus kita syukuri dan memang layak mendapatkan mobil PCR,” ungkap Kiai Said, disambut tawa audiens yang hadir terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Covid-19 merupakan desain azali dari Allah. Karena itu, warga NU sebagai orang beriman harus siap menerima berbagai cobaan yang datang. Kiai Said menganjurkan agar dalam menghadapi Covid-19 jangan sampai putus asa.
“Tapi juga tidak boleh sembarangan atau sembrono. Kita harus tetap dewasa dan tenang. Mari kita terus berupaya mengatasinya dengan langkah-langkah sesuai ilmu pengetahuan, aturan, kebenaran ilmiah. Tidak boleh emosional,” tegas kiai kelahiran Cirebon ini.
Sebagai masyarakat, Kiai Said mengimbau warga NU untuk tetap saling peduli terhadap sesama. Di antaranya, memperkuat mental bangsa. Hal ini sejalan dengan revolusi mental yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo.
“Revolusi mental Pak Jokowi itu sekarang sedang diuji. Bagaimana kita harus punya mental yang tangguh, kokoh, tegar, dan tidak menyerah terhadap apa pun. Tapi harus tetap profesional,” ungkap Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan ini.
Sementara itu Menteri BUMN H Erick Thohir mengapresiasi PBNU atas keterbukaan dalam menjalin kerja sama dengan BUMN. Erick mengaku, pihaknya akan selalu siap menerima masukan dari NU dalam pengelolaan aset negara yang memang harus diutamakan untuk kepentingan rakyat.
“Dalam hal Covid-19, penyerahan Mobil PCR ini bertujuan agar umat kita juga terjaga. Tentu saya ingin meningkatkan kerja sama ini. Terima kasih Pak Kiai (Said),” ungkap Erick.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori