Ketika Faank Wali Bertanya tentang Profesinya pada Habib Umar bin Hafidz
Senin, 21 Agustus 2023 | 18:00 WIB
Suasana saat Faank Wali bertanya kepada Habib Umar bin Hafidz. (Foto: Tangkapan layar Youtube Nabawi TV)
Jakarta, NU Online
Farhan Zainal Muttaqin atau lebih dikenal Faank Wali turut hadir dalam kegiatan rihlah dakwah Habib Umar bin Hafidz yang digelar di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Vokalis Wali Band itu menanyakan tentang profesinya yang bergelut di dunia entertainment (hiburan).
“Kami ini entertain yang mungkin dekat dengan kemaksiatan, dengan dosa. Bagaimana kami untuk ‘memenej’ iman kami, supaya iman kami kalau berkurang itu tidak berkurang banget?,” Tanya Faank, sebagaimana tayang dalam Youtube Nabawi TV, Senin (21/8/2023).
Baca Juga
Mengenal Sosok Habib Umar bin Hafidz
Mendengar pertanyaan tersebut, Habib Umar menjelaskan bahwa Rasulullah telah menyampaikan bahwa orang yang ingat kepada Allah di tengah khalayak ramai yang lupa kepada-Nya, maka orang tersebut itu seperti orang teguh berjihad di jalan Allah dan memiliki pahala yang besar.
“Kita jangan pernah menyetujui suatu kemaksiatan pada diri kita atau orang lain. Sebisa mungkin kita membimbing orang lain, merangkul orang lain untuk lebih dekat kepada Allah dan menempuh jalan hidayah dan tertarik pada kebaikan,” ungkap Habib Umar yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel.
Habib asal Tarim, Yaman itu menambahkan, bekerja di dunia entertainment tidak menjadi masalah dan bisa diniatkan sebagai media untuk berdakwah di jalan Allah.
“Apabila dalam posisi kita bisa melakukan itu, keberadaan kita di tengah-tengah mereka bisa menjadi dakwah mengajak orang untuk menjadi lebih baik, maka alhamdulillah,” ujarnya.
Sebaliknya, jika keberadaan di tengah khalayak tersebut malah membawa kita pada jurang kemaksiatan dan menjadi insan yang buruk, maka sebaiknya segera menghindari situasi tersebut.
“Adapun untuk bertaubat dan kembali kepada Allah, maka jangan pernah berhenti atau malas untuk taubat dan selalu kembali kepada Allah.Sebanyak apapun dosa dan kesalahan kita dan sesering apapun kita balik lagi kepada kemaksiatan,” terangnya.
Dijelaskan Habib Umar, setan tidak pernah berhenti menjalankan misinya dalam menjebloskan manusia pada jurang kemaksiatan. Upaya tersebut kiranya perlu digagalkan dengan cara selalu bertaubat kepada Allah.
“Sebanyak apapun kita terpuruk dalam kemaksiatan, maka perbanyak selalu tobat kita kepada Allah, sebagaimana musuh kita setan ingin menghinakan kita dengan maksiat kepada Allah, maka hinakan dan kecewakan setan dengan kita bertobat lagi kepada Allah,” imbuhnya.
Habib Umar mencontohkan, ketika seseorang mencaci maki orang saleh dengan cacian yang sangat provokatif, maka orang yang saleh yang dicaci maki tersebut mengatakan bahwa ia akan membuat kesal dalang yang telah membuat provokasi, yaitu setan.
“Saya akan mengecewakan dia dengan saya memaafkan engkau dan saya bersihkan hati saya terhadap engkau, tetap saya cinta kepada kamu, sehingga setan kecewa dan gagal upayanya,” tambahnya.
Habib Umar menerangkan, di antara hal yang bisa membantu istiqamah, membersihkan hati dari keinginan kepada selain Allah, dan kecenderungan untuk menyimpang dari-Nya adalah dengan memperbanyak berdzikir.
“Dengan kita banyak berzikir ‘Allah, Allah, Allah’ itu yang mengikis segala kecenderungan kepada selain Allah dari hati kita. Kalau perlu kita ulang-ulang sebanyak 66 kali,” ucapnya.
Agar bisa istiqamah di jalan Allah, Habib Umar juga menyarankan jamaah untuk selalu membaca Surat An-Nas sebanyak 7 kali di setiap pagi dan sore hari. Selain itu, dianjurkan juga untuk selalu membaca ayat kursi sebanyak 1 kali setiap bada shalat fardlu.