Nasional

Ketum Ansor: Isu Geruduk Kedubes Arab Saudi adalah Hoaks

Kamis, 6 Desember 2018 | 13:13 WIB

Ketum Ansor: Isu Geruduk Kedubes Arab Saudi adalah Hoaks

"Kita menempuh jalur diplomatik, meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk meminta klarifikasi atas pernyataan Dubes Arab Saudi," kata Gus Yaqut.

Jakarta, NU Online
Sejak beberapa hari lalu tersebar poster digital (e-poster) di media sosial tentang rencana demonstrasi yang akan dilakukan Gerakan Pemuda Ansor terhadap kantor kedutaan Arab Saudi untuk memprotes ciutan Dubes Osamah Muhammad Al Shuaibi. Dalam poster itu tertulis bahwa '10 juta massa PBNU dan Ansor akan mengepung Kedubes Saudi'.
 
Menanggapi hal itu, Ketua Umum GP Ansor menyatakan dengan tegas bahwa informasi yang menyebar itu adalah berita bohong. "Itu berita bohong. Kita tidak mungkin melakukan hal semacam itu," kata Ketum Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada NU Online, Kamis malam (6/12).
 
Ia menjelaskan bahwa Ansor bukan organisasi yang terbiasa menggunakan demonstrasi sebagai satu-satunya jalan keluar atas sebuah masalah. "Kita ini organisasi yang tahu aturan main dalam bernegara dan kita patuhi aturan main tersebut. Ini bedanya kita dengan organisasi yang 'sedikit-sedikit demo, sedikit-sedikit demo'. Kita pakai jalur yang sudah disediakan oleh negara hukum ini," terangnya.
 
Menurutnya, pengambilan langkah ini yang menunjukkan kedewasaan berpikir Ansor dan sekaligus membedakannya dengan kelompok lain. Sebab dalam konteks yang lebih luas, Ansor meyakini bahwa setiap masalah memiliki pendekatan dan jalan keluar yang berbeda-beda, yang 'tidak melulu dengan demonstrasi'.
 
Atas ciutan Dubes Osama, Ansor secara kelembagaan telah melayangkan surat resmi kepada Kementerian Luar Negeri untuk melakukan langkah diplomatik pada kerajaan Arab Saudi. Dalam hal ini menilai bahwa langkah diplomatik adalah langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah antar negara.
 
"Kita menempuh jalur diplomatik, meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk meminta klarifikasi atas pernyataan Dubes Arab Saudi," kata Gus Yaqut. Ia mengaku hingga saat ini masih menunggu klarifikasi resmi dari Osamah dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia mengenai ciutan yang telah dihapusnya itu. 
 
Sebelumnya, dalam sebuah ciutan di twitter, Dubes Kerajaan Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi yang secara eksplisit menyebut Ansor sebagai 'Organisasi Sesat'. Ia mengaitkan bahwa Aksi 212 di kawasan Monumen Nasional pada 12 Desember lalu merupakan aksi protes atas pembakaran bendera HTI yang dilakukan oleh 'jamaah almunharifah' yang berarti organisasi yang sesat atau menyimpang.
 
Ciutan itu memancing reaksi GP Ansor dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU Menilai DubesArab Saudi ini telah menyebarkan fitnah atas organisasi Ansor dan di saat yang bersamaan ia melanggar etika politik dengan terlalu ikut campur urusan dalam negeri. Terdapat beberapa tuntutan oleh PBNU antara lain permintaan maaf hingga tuntutan agar Osamah 'dipulangkan' ke Arab Saudi. (Ahmad Rozali)


Terkait