Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengemukakan kesaksiannya tentang Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isnaeni. Gus Yaqut menyebut almarhum sebagai sosok yang sangat sederhana.
"Kita tahu bukan hanya soal style dalam memimpin organisasi sebesar Banser, dalam gaya hidup pun, kita tahu Ndan Alfa ini sangat-sangat sederhana orangnya," kata Gus Yaqut pada acara doa dan tahlil 40 hari Kasatkornas Banser H Alfa Isnaeni, Sabtu (18/4) malam.
Gus Yaqut mengatakan, saat dirinya mendapatkan informasi bahwa Alfa ditunjuk Kepala Staf Kepresidenan Indonesia menjadi salah satu tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP), ia langsung menawarkan rumah miliknya yang tidak ditempati kepada Alfa. Saat itu, Alfa menjawab memenuhi permintaannya tersebut.
Namun, sambungnya, hingga mengembuskan nafas terakhirnya, Alfa tidak pernah tinggal di rumahnya. Almarhum lebih memilih tinggal di ruang pojok Sekretariat PP GP Ansor yang dekat dengan kamar mandi dan banyak nyamuknya.
"Kesederhanaan seperti ini sahabat-sahabat sekalian sangat sulit untuk kita tiru, apalagi dalam posisi ketika itu sahabat Alfa memiliki jabatan yang tentu bergengsi, tenaga ahli utama di kantor staf presiden," ucapnya.
Gus Yaqut menyatakan, jika saat itu dirinya yang menempati posisi Alfa, tidak akan mau tinggal di Sekretariat PP GP Ansor.
"Kesederhanaan ini sahabat-sahabat sekalian saya kira meskipun sahabat Alfa Isnaeni 40 hari meninggalkan kita, saya yakin spiritnya masih bersama kita semua, masih tinggal bersama spiritnya. Mari kita bersama-sama menjaga seperti ini," ucapnya.
Ia mengaku sangat menghormati Alfa. Bahkan penghormatan kepadanya melebihi pengormatan dirinya kepada seluruh pengurus Satkornas Banser.
"Bukan karena ketaatannya saja kepada pimpinan saya kira. Penghormatan yang saya berikan kepada sahabat Alfa Isnaeni ini lebih karena ketulusannya seperti tadi disampaikan Gus Ghofur (Katib Syuriyah PBNU, KH Abdul Ghofur Maimoen): ketulusannya mencintai kiai, ketulusannya mencintai organisasi, dan ketulusannya dalam mengawal kader supaya menjadi kader-kader yang memang mampu dibanggakan dan diandalkan bangsa, negara, dan agama kita ini," pungkasnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Ibnu Nawawi