Ketum PBNU Instruksikan LP Ma'arif NU Garap Serius Konsolidasi Sistem bagi Lembaga Pendidikan
Senin, 8 September 2025 | 14:00 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat Peresmian Logo Peringatan Harlah ke-96 Lembaga Pendidikan Ma'arif NU di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). (Foto: NU Online/Dwi Aji)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengimbau kepada pengurus LP Ma'arif NU untuk membentuk konsolidasi sistem yang bisa diterapkan di sekolah, madrasah, dan lembaga pendidikan di lingkungan NU.
"Saya minta agar konsolidasi sistem pendidikan Nahdlatul Ulama sungguh-sungguh diselesaikan sampai bisa diterapkan di seluruh lembaga pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama," ujar Gus Yahya pada Peresmian Logo Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU di Plaza lantai 1, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Menurut Gus Yahya, tahapan konsolidasi sistem yang perlu dilakukan dapat dimulai dari desain tata kelola hingga platform manajemen yang mumpuni dan efektif untuk pengelolaan madrasah dalam jumlah besar, terlebih karena saat ini satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif NU jumlahnya telah mencapai 21.000 unit lembaga.
Ia menyadari dalam jumlah yang sangat besar itu, LP Ma'arif NU tentu menghadapi banyak tantangan dan permasalahan.
"Hanya dengan satu sistem bersama semacam itu, berbagai tantangan yang muncul bisa diselesaikan secara struktural oleh organisasi bukan oleh individu-individu," tegasnya.
Sejak awal didirikan pada tahun 1929, LP Ma'arif NU ditujukan untuk mengonsolidasikan sejumlah lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh pribadi-pribadi di lingkungan Nahdlatul Ulama yang pada waktu itu jumlahnya belum sebanyak saat ini.
Setelah 96 tahun berlalu, sistem tata kelola yang baik diperlukan agar pesatnya perkembangan jumlah lembaga yang berada di bawah naungan LP Ma'arif NU bisa saling bersinergi dan terkonsolidasi dengan baik.
Di samping itu, Gus Yahya menyadari para pengurus tidak dalam posisi yang dapat menciptakan jejaknya sendiri melainkan meneruskan jejak dan naungan keberkahan dari para pendiri Nahdlatul Ulama. Ia mengimbau para pengurus untuk mengukuhkan niat dalam meneruskan barokah dan langkah para muassis NU.
"Mari kita niatkan semua yang kita lakukan ini sebagai lanjutan dari silsilah barokah para muassis NU," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LP Ma'arif NU Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan momen harlah ini merefleksikan prinsip Ma'arif untuk berkontribusi bagi peradaban manusia melalui dunia pendidikan.
"Bagi kami, Harlah ini bukanlah sekadar deret bilangan tetapi bagaimana LP Ma'arif mampu memberikan kontribusi besar bagi membangun peradaban manusia," ujar Dhani.
Ia berharap LP Ma'arif bisa berperan layaknya mercusuar yang menjadi penerang dan memberi petunjuk bagi banyak orang dalam menuju arah peradaban.
Sejumlah kegiatan akan diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Harlah ke-96 LP Ma'arif NU, antara lain Kompetisi Inovasi Ma'arif, Scouting for Peace and Humanity, dan Karang Pamitran Sako Pandu Ma'arif NU (pertemuan akbar para pemandu pramuka) yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren An-Nur II, Malang.