KH Miftachul Akhyar: NU Perlu Hadirkan 5G untuk Tingkatkan Peradaban Insaniyah
Rabu, 5 Februari 2025 | 15:45 WIB
![KH Miftachul Akhyar: NU Perlu Hadirkan 5G untuk Tingkatkan Peradaban Insaniyah](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/kiai-miftachul-akhyar-munas-konbes-nu-2025-witno_1738744966.webp)
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat memberikan Taujihat pada pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, pada Rabu (5/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengungkapkan bahwa dalam menghadapi perkembangan dunia industri, NU diharapkan dapat menghadirkan 5G sebagai simbol peningkatan peradaban insaniyah.
"Sebab kita dan jamiyah kita perlu penyegaran maka diperlukan 5G ini," kata Kiai Miftach dalam taujihat Munas Konbes 2025 di The Sultan Hotel dan Residance Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Pertama, grand idea yakni Visi misi NU. Kiai Miftach menyebut perlu telisik kembali visi misi ini untuk memperkuat semangat khidmat NU. "Itulah tujuan daripada harlah Nahdlatul Ulama," ujar Kiai Miftach.
Kedua, grand design program-program yang terukur di semua tingkatan dalam menghadapi persaingan ketat. NU punya Mabadi Khaira Ummah atau prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk membentuk umat terbaik.
"Ketiga, grand strategy. Penyebaran inflasi yang direncanakan, diarahkan, dikelola dan didistribusikan pada kader-kader dan diskusi dalam ruang-ruang tersedia di negara kita," jelasnya.
Keempat, grand control. Sistem dan gerakan NU melahirkan garis komando secara organisatoris dari PBNU hingga PRNU. Kelima adalah grand sami'na waatho'na.
"Ini sangat penting karena sudah mulai ada tanda-tanda penggerogotan bahkan saat ini sudah muncul hal-hal yang sedikit mengernyitkan kening untuk mengawasi jangan sampai program yang sudah disampaikan pada semua tingkatan tergerogoti oleh kepentingan sementara," jelasnya.
Kiai Miftach menjelaskan bahwa dunia saat ini tengah menunjukkan masa pancaroba, di mana fitnah, tuduhan, dan suudzon sudah menjadi amaliyah sehari-hari. Banyak orang saling menyebarkan informasi yang tidak jelas tanpa ada upaya tabayyun.
Persaingan global juga semakin tidak seimbang telah membawa dunia memasuki era revolusi industri 5.0, juga perlu direnungkan.
"Marilah kita renungkan dan merekontekstualisasi apa yang sudah ditanamkan oleh muassis NU dalam bingkai trilogi ukhuwah NU: islamiyah, insaniyah, dan wathaniyah," ungkapnya.
"Khusus ukhuwah nahdliyah sebagai cerminan moral yang prima, agar dampaknya tidak berpengaruh buruk terhadap perjalanan anak bangsa, dari revolusi industri 5.0 menuju bonus demografi dan generasi emas 2045," jelasnya.