Nasional

KH Sholeh Qosim Hadiri Rahah Bukhari dan JATMAN Sebelum Wafat

Jumat, 11 Mei 2018 | 13:56 WIB

KH Sholeh Qosim Hadiri Rahah Bukhari dan JATMAN Sebelum Wafat

KH Sholeh Qosim pada sebuah acara

Jakarta, NU Online 
Pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Sepanjang, Sidoarjo, KH Sholeh Qosim, sebelum wafat Kamis (10/3) petang, ada dua kegiatan yang dihadirinya. Pertama rahah Bukhari Ihyaus Sunnah di Sidoarjo dan kegiatan Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), sebuah banom tarekat NU untuk tingkat Jawa Timur, di Jombang. 

Menurut salah seorang cucunya, Ahmad Miftahul Haq, kegiatan rahah Bukhari hampir tidak pernah ketinggalan karena dia sendiri yang mbabad alas (memulai kegiatan itu). 

Rahah Bukhori, kata Miftah, adalah pembacaan Hadits Bukhari. Kegitan dilaksanakan berpindah-pindah tempat sesuai permintaan anggota yang berada di seputar Sidoarjo. Hal itu dilakukan sejak 2010.

“Abah cerita, rahah Bukhari merupakan permintaan dari Mbah Maimoen (KH Maimoen Zubair, Pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Jawa Tengah, Mustasyar PBNU, red.) untuk membuat rahah Bukhori,” katanya ketika dihubungi NU Online, Kamis malam (10/5).  

Selepas itu, ia menghadiri kegiatan JATMAN. Ia masih semangat, padahal usianya sudah 88 tahun. Menurut Miftah, bagi kakeknya itu, selama ada undangan organisasi NU, beliau akan selalu "memaksa" diri untuk hadir.

KH Sholeh Qosim lahir pada 1930. Ia merupakan salah seorang pejuang kemerdekaan NKRI. Hal itu ditunjukkan pada saat mudanya masuk laskar Sabilillah, sebuah kelaskaran rakyat yang dipimpin tokoh NU, KH Masykur dari Malang. 

KH Sholeh Qosim turut berperang pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sebelumnya, peristiwa itu didahului dengan fatwa yang dikeluarkan para kiai NU, yaitu Rasolusi Jihad NU pada 22 Oktober yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Santri. (Abdullah Alawi)


Terkait