Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa baru saja mendapat penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya pada Jumat, 25 September 2024 lalu. Karena agenda tersebut, berdasarkan ceritanya, Kiai Zulfa terpaksa membatalkan undangan mengisi pengajian di Madura.
Pembatalan pengajian itu menuai protes jamaah di Madura sebab pengajian yang sudah disiapkan jauh-jauh hari terpaksa batal. Cerita ini disampaikan Kiai Zulfa saat pembukaan seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail Metode Penetapan Awal Hijriah di Bandar Lampung, Senin (30/10/2024) lalu.
Baca Juga
Gus Dur dan Kelakar Madura
“Bagaimana pak kiai. Ini kan jadwal yang ngasih (pengajian) pak kiai,” ujar Kiai Zulfa menirukan orang Madura yang menghubunginya.
“Lah iya, tapi ini saya juga dapat penganugerahan doctor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel sudah dijadwalkan orang banyak, gabung dengan PBNU,” timpal Kiai Zulfa.
“Loh, loh....Pak kiai, kalau di sana orang banyak. Saya juga ini pedagang sate banyak ini,” jawab orang Madura.
Mendengar cerita tersebut peserta seminar di Bandar Lampung tertawa. “Jadi, logika saya yang dipanggil doktor kalah sama logika orang Madura,” ucap Kiai Zulfa.
Kiai Zulfa pun memuji logika orang Madura. Ia membandingkannya dengan Gus Baha yang dikenal dengan logika-logikanya sebagai ahli tafsir Al-Qur'an. Tentu saja perbandingan tersebut hanya kelakar Kiai Zulfa semata.
“Jadi saya percaya orang-orang memuji Gus Baha ahli logika, tapi menurut saya kalah sama logikanya orang Madura,” ucap Kiai Zulfa berkelakar.
Kiai Zulfa mengatakan cerita itu pertama kali disampaikan kepada rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Prof Akhmad Muzakki dan para civitas akademika.
“Saya ini mau dapat gelar doktor diprotes jamaah saya orang Madura, ini serius. Dan, polos itu ngomongnya tanpa salah," kata Kiai Zulfa melanjutkan ceritanya.
“Saya bilang, ini sudah ditentukan tanggalnya. Ini rapat orang banyak ada PBNU,” ucap Kiai Zulfa kepada jamaahnya itu.
“Loh...pak kiai, kalau itu orang banyak. Saya juga orang banyak, kan Maulid. Pedagang sate ini banyak,” celetuk orang Madura.
“Tapi iya akhirnya ngalah juga dia. Saya bilang begini, saya sering diundang sampean ngaji kan? Tiap tahun biasanya saya datang. Baru kali ini saya enggak bisa,” ujar Kiai Zulfa.
“Iya,” jawab orang Madura singkat.
“Lah, tolong maafkan saya, baru kali ini saya enggak bisa,” ucap Kiai Zulfa.
“Iya kalau begitu tolong carikan badalnya,” pinta orang Madura.
“Lah, ngomong dari tadi kenapa,” ucap Kiai Zulfa disertai gelak tawa.
"Kata orang Madura, namanya juga usaha pak kiai," ucap orang Madura.
“Allahu Akbar,” Kiai Zulfa tertawa.