Khofifah: Kemandirian Muslimat Jadi Kekuatan Berkhidmah ke NU
Ahad, 11 Juni 2023 | 10:00 WIB
Ketum PP Muslimat NU Khofifah Indarparawansa saat sambutan Harlah ke-77 Muslimat NU tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Pendopo Bupati Tegal, Sabtu (10/6/2023). (Foto: NU Online/Wasdiun)
Tegal, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indarparawansa memuji semangat dan keikhlasan anggota Muslimat NU dalam membangun kemandirian organisasi. Kemandirian yang makin besar ini menjadi modal kekuatan untuk berkhidmah ke Nahdlatul Ulama.
“Satu contoh saat anggota Muslimat NU mengunjungi pengajian dengan menaiki angkot, bus, dan kendaraan lain ongkosnya iuran sendiri,” tutur Khofifah saat sambutan Harlah ke-77 Muslimat NU tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Pendopo Bupati Tegal, Sabtu (10/6/2023).
Begitu juga, baju seragam Muslimat dibeli dengan uang sendiri. Bahkan, sampai rela dengan sistem angsuran yang kadang cicilannya belum lunas ketika berganti tahun.
“Di sebelah sana, masih ada yang belum lunas cicilannya, Ibu Bupati,” seloroh Khofifah yang juga Gubernur Jatim itu disambut tawa hadirin.
Lebih lanjut, Khofifah mengomentari laporan Bupati yang juga Ketua PC Muslimat NU Tegal yang menceritakan jika warga Muslimat telah bergotong-royong jariyah cabe, beras, kentang, minyak, telor dan lain-lain. Kesemuanya dibungkus dijadikan menu konsumsi pada hari ini.
“Bentuk kemandirian seperti ini, semoga dilipatgandakan rezekinya dan dijauhkan dari neraka serta menjadi jalan menuju jalan baik ke surga-Nya. Semoga Allah meridloi perjuangan kita dan dari kemandiran demi kemandiran yang dibangun, menjadi modal untuk berkhidmah,” harapnya.
Muslimat NU juga sejalan dengan Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen tentang perlunya memberikan perlindungan kepada anak, perlindungan kepada perempuan, perlindungan kepada buruh migran. Karena hal tersebut menjadi baagian terpenting dari lima tujuan syariah.
Politik Kebangsaan
Di sisi lain, Khofifah juga mengingatkan bahwa tahun 2023 dan tahun 2024 merupakan tahun sensitif dalam politik. Untuk itu, dia menandaskan bahwa Muslimat NU memiliki politik kebangsaan. Politik Muslimat NU adalah Politik Kebangsaan.
Hadirnya para tokoh Muslimat NU sebagai pejabat publik, pejabat politik, pada hakekatnya untuk hiraasatuddiin wa siyasatiddunya (menjaga agama dan menata negara). Baik Ibu Bupati Umi Azizah, Wakil Gubernur Kiai Taj Yasin, dan anggota Dewan yang hadir di sini sama tugasnya, yakni jaga agama nata negara.
“Mari kita doakan, para pemimpin yang diberi amanat mampu menjaga amanat tersebut sehingga bisa memberi manfaat barakah,” ajak Khofifah.
Ia juga mengajak di Hari Media Sosial, para Ibu Muslimat bisa menggunakan medsos seperti Facebook, YouTube, Twitter, TikTok dan lain-lain dengan bijak dan santun.
“Seluruh warga Muslimat wajib menjaga persaudaraan, dengan ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, ukhuwah nahdliyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah,” pintanya.
“Jangan sampai ada pesan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan. Tolong hindari pesan-pesan negatif tersebut,” tegas Khofifah.
Harlah ke-77 Muslimat NU tingkat Jawa Tengah dihadiri 35 ribu pengunjung utusan dari 36 Pimpinan Cabang se-Jateng. Tampak hadir antara lain Ketua PW Muslimat NU Jateng Prof Ismawati Hafiedz, Ketua PC Muslimat NU Tegal Umi Azizah, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. Acara diakhiri dengan ceramah agama oleh Gus Miftah.
Kontributor: Wasdiun
Editor: Musthofa Asrori