Nasional

Kisah Dosen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Jadi Peserta STQH di Jambi

Rabu, 1 November 2023 | 10:00 WIB

Kisah Dosen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Jadi Peserta STQH di Jambi

Lailatul Badriyah, peserta tilawah dewasa putri dari Bengkulu. (Foto: Istimewa)

Jambi, NU Online
Lailatul Badriyah (32 tahun) merupakan dosen PNS yang menjadi peserta Seleksi Tilawatil Quran dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional ke-27 di Provinsi Jambi. Kafilah dari Provinsi Bengkulu ini tercatat sebagai Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN Fatmawati Sukarno, Bengkulu.


Bagaimana awal mula dirinya menekuni tilawah? Ela, sapaan akrabnya, bercerita bahwa sejak usia 10 tahun ia menyukai seni tarik suara islami. Ya, sejak kanak-kanak Ela telah belajar tilawatil Qur’an.


“Di momen STQH Nasional ke-27 di Jambi ini, saya ikut cabang tilawah dewasa putri,” kata Ela kepada NU Online, Ahad (1/11/2023).


Ia memulai debut tilawahnya untuk tingkat nasional di usia 13 tahun pada STQ Bengkulu tahun 2004. Setelah itu, tiap dua tahun sekali Ela mengikuti MTQ Nasional di sejumlah daerah. Pertama, MTQN di Kendari, Sulawesi Tenggara (2006). Kedua, MTQN Banten (2008).


“Ketiga, MTQ Bengkulu pada 2010. Keempat, MTQN Ambon pada 2012,” ungkap Dosen Psikologi Prodi Bimbingan Konseling Islam ini.


Lima tahun kemudian, lanjut Ela, dirinya mengikuti STQN di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2017. Sebagai aparatur sipil negara (ASN), ia pun berkesempatan ikut dalam perhelatan MTQ Korpri 2020 di Jakarta.


“Tapi karena waktu itu pas Covid-19, maka lomba MTQ-nya hanya melalui Zoom Meeting,” kenangnya. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2022, Ela mengikuti MTQN di Banjarmasin hingga berlanjut pada STQHN ke-27 Jambi 2023.


Saat ditanya siapa inspiratornya dalam menekuni dunia tarik suara dan tilawah Qur'an, Ela dengan mantap menyebut ayahanda dan ibundanya, yakni H Paimat Sholihin dan Hj Fatimah.


“Beliau berdua Qari Qariah yang dipertemukan oleh Allah di arena MTQ,” ungkap Ela seraya tersenyum.


Sarjana lulusan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga pernah mondok di Pesantren Baitul Qurra’ pimpinan Nyai Hj Maria Ulfah di Ciputat, Tangerang Selatan.


“Alhamdulillah saya berkesempatan memperdalam ilmu tilawah kepada Ibunda Hj Maria Ulfah selama empat tahun sejak 2009 sampai tamat kuliah S1 di UIN Jakarta,” ujarnya seraya bersyukur.


Ibu dua anak, Rahmat Elgra Avicenna dan Fathanisa Yumna Nurmala, ini mengajak kepada peserta STQH di Jambi untuk terus menjadikan STQ sebagai sarana dakwah dan momentum bersilaturahmi dengan provinsi lain.


“Saya berharap semoga setiap perhelatan STQH atau MTQ sukses dan memunculkan jawara-jawara baru yang luar biasa. Bagi peserta dan pencinta Al-Qur’an agar selalu wara’. Insyaallah akan dipermudah semua urusan. Bibarakatil Qur’an,” pungkasnya.