Kopri PMII Jadi Madrasah Pertama Perempuan-perempuan Indonesia
Selasa, 7 Desember 2021 | 07:30 WIB
Jakarta, NU Online
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) adalah madrasah yang hebat bagi perempuan-perempuan Indonesia.
Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengatakan hal itu, saat sambutan pada Virtual Malam Puncak Harlah Kopri ke-54 dan Temu Alumni, Sabtu (4/12/2021) malam.
"Jika syiar kemudian mengatakan al-ummu madrasatul ula, bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, maka Kopri adalah madrasah yang hebat bagi perempuan-perempuan Indonesia," jelas pria yang pernah menjadi Ketua Pengurus Komisariat PMII Universitas Brawijaya, Malang itu.
Menurutnya jika Kopri hebat, maka Fatayat, Muslimat, Nahdlatul Ulama, akan hebat. ""Jika Kopri hebat, maka Fatayat akan hebat, kemudian muslimat akan hebat, ketika Nahdlatul Ulama akan hebat, maka Indonesia juga di masa yang mendatang akan hebat," ujar pria yang akrab disapa Gus Abe itu.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) bersama dengan Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PB Kopri) akan terus berkarya, bergerak, dan juga terus mengkader kader-kader terbaik Nahdlatul Ulama.
"Komitmen kami di Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, terus bersama-sama dengan Teh Maya, dan segenap jajaran Pengurus Kopri PB PMII. InshaAllah akan terus berkarya, bergerak, dan juga terus mengkader kader-kader terbaik Nahdlatul Ulama melalui PMII," jelasnya.
Kemudian juga akan terus menggaungkan kreativitas, dan inovasi untuk menciptakan karya-karya yang menjadi aksa nyata, dan solusi atas permasalahan bangsa.
"Yang mana insyaallah akan terus kita gaungkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan karya-karya yang kemudian menjadi aksi nyata, dan solusi atas permasalahan bangsa yang ada," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PB Kopri, Maya Muizzatil Lutfillah mengatakan bahwa Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) memiliki tiga fungsi yaitu pembinaan, kepemimpinan, dan pergerakan demi terwujudnya Kopri yang mandiri, dan maju. Dalam menjalankan ketiga hal ini setidaknya diperlukan kerja yang cukup ekstra dari seluruh komponen.
Komponen tersebut mulai dari solidaritas kepengurusan dalam kerja-kerja ideologis Kopri, sinergi kerja Kopri PMII bersama PB PMII, Majelis Pembina Nasional Kopri PB PMII. "Dalam memberikan nasihat dan arahan konstruktif, support dari kelembagaan Kopri PKC, PC, dan para kader di seluruh Indonesia, serta jaringan dan mitra Kopri PB PMII," ujarnya.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Kendi Setiawan