Nasional

Kriminalitas Marak Terjadi, Mudir 'Ali JATMAN Tekankan Pentingnya Amalan dan Laku Tarekat

Selasa, 24 Desember 2024 | 08:00 WIB

Kriminalitas Marak Terjadi, Mudir 'Ali JATMAN Tekankan Pentingnya Amalan dan Laku Tarekat

KH Ali Masykur Musa saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (23/12/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Mudir 'Ali Terpilih Idarah Aliyyah Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) Prof KH Ali Masykur Musa merespons berbagai fenomena kriminalitas yang akhir-akhir ini sedang marak terjadi.


Menurut Kiai Ali, berbagai kasus kriminal seperti penembakan dan pembunuhan bisa terjadi karena minimnya rasa cinta dan kehalusan nurani.


Karena itu, ia menekankan pentingnya amalan dan laku tarekat agar ditularkan kepada masyarakat, terutama kepada para pemangku kebijakan.


“Itu semua karena masih adanya kekeringan jiwa yang ada di dalam masyarakat dan komponen seperti tadi,” ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (23/12/2024).


Ia menjelaskan bahwa tarekat dengan inti ajarannya berupa mahabbah (welas asih) berfungsi sebagai sarana penjernihan hati manusia.


Kiai Ali menegaskan bahwa JATMAN berencana akan lebih menebarkan spirit welas asih itu kepada setiap lapisan masyarakat sebagai manifestasi dari pengamalan dan tugas para penganut tarekat.


“Jadi yang pertama-tama adalah mengajak dan mengintrodusir thariqah sebagai upaya untuk menjadi akhlakul karimah. Begitu Rasulullah diutus, untuk menyempurnakan akhlak. Artinya akhlak bangsa menjadi bagian dari tugas kita,” ujar Kiai Ali Masykur.


Sementara itu, Rais 'Ali JATMAN KH Ahmad Chalwani menyampaikan bahwa para sufi turut berjuang secara langsung menjaga bangsa Indonesia.


Ia menjelaskan, para penganut tarekat ini mendayagunakan tarekat sebagai sarana pengasah hati dan jiwa, yang kemudian diejawantahkan dalam laku kehidupan berbangsa dan bernegara.


Kiai Chalwani mencontohkan sejumlah tokoh yang mendayagunakan tarekat sebagai pengasah hati dan jiwa, antara lain Pangeran Diponegoro, Bung Hatta, dan Gus Dur.


“Maaf, ilmu kalau nggak pakai tazkiyah cuma masuk di otak, nggak masuk ke hati. Ya, pinter tapi cuma bisa mengakali teman saja. Maka dengan adanya tarekat ini, tazkiyah, supaya ilmu masuk ke hati ndak ke otak saja,” ujar Kiai asal Purworejo, Jawa Tengah itu.


Sebagai informasi, pelantikan Idarah Aliyyah JATMAN 2024-2029 direncanakan bakal berlangsung pada 8 Januari 2025. Acara ini juga dijadwalkan akan menghadirkan sejumlah pengurus Idarah Wustha JATMAN serta para sufi internasional.