Kongres Ke-13 JATMAN Putuskan Perubahan Sejumlah Istilah
Sabtu, 21 Desember 2024 | 17:00 WIB
Kongres Ke-13 JATMAN, Sabtu (21/12/2024) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah. (Foto: NU Online/Ahmad Naufa)
Ajie Najmuddin
Kontributor
Boyolali, NU Online
Usai prosesi pembukaan Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlu Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) yang diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024), para peserta Kongres mengikuti sesi sidang pengesahan tata tertib yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Said Amin Husni.
Amin Said Husni mengawali dengan penegasan identitas JATMAN sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) NU.
"Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Dasar (PD) JATMAN, Jam’iyyah Ahlith Thoriqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah didirikan pada tanggal 20 Robiul Awwal 1377 H, bertepatan tanggal 10 Oktober 1957 di Pesantren Tegalrejo Magelang Jawa Tengah," kata dia.
Keberadaan JATMAN kemudian disahkan pada Muktamar NU di Semarang tahun 1979. Amin Said, kemudian membacakan beberapa perubahan atau penyesuaian, yang selanjutnya, apabila telah disepakati oleh forum, akan menjadi rujukan penamaan untuk sesi-sesi berikutnya.
"Beberapa penyesuaian pada permusyawaratan JATMAN ini antara lain: nama permusyawaratan yang semula disebut Muktamar, diubah menjadi Kongres," ucapnya.
Kedua, terkait dengan penamaan jabatan di JATMAN, yang sebelumnya menggunakan istilah Rais Aam, diubah menjadi Rais Aali. Begitu pula untuk Mudir Aam menjadi Mudir Aali.
"Di NU, istilah jabatan Rais Aam hanya satu saja di PBNU, sedangkan untuk Banom kita lakukan penyesuaian menjadi Rais Aali," papar Kiai Said.
Penyesuaian lain, yakni terkait tata cara pemilihan Rais dan Mudir Aali, sekaligus tim formatur, terlebih dahulu akan diadakan musyawarah untuk mufakat oleh Ahlul Halli wal Aqdhi (AHWA) yang mencerminkan keterwakilan peserta Kongres.
Setelah membacakan sejumlah penyesuaian pada sidang pengesahan tata tertib, Kiai Said menanyakan persetujuan kepada forum untuk.
"Apakah bisa kita sahkan. Setuju?" tanya Amin Said dan dijawab secara serempak oleh peserta Kongres. "Setuju!" diiringi ketukan palu dan kalimat penutup dari pimpinan sidang.
Sementara itu, Ketua Organizing Commite (OC) Panitia Kongres JATMAN ke 13, KH Ali Masykur Musa dalam sambutannya berharap Kongres berjalan dengan baik lan lancar.
"Kami berharap Kongres berjalan adem, ayem, rukun, dan guyub. Ini mencerminkan karakter para pengamal thariqah," ucapnya.
Hal senada disampaikan Menteri Agama (Menag) KH Nasaruddin Umar. Menurutnya, momen Kongres JATMAN ini menjadi bukti bahwa para pengamal thariqah tidak hanya selalu tergerak untuk mengingat Allah, tapi lebih dari itu, JATMAN berdiri untuk dapat berperan aktif dalam NKRI.
"Semoga pelaksanaan Kongres JATMAN dapat menghasilkan keputusan terbaik," ungkapnya.
Acara Kongres ke-13 JATMAN rencananya akan dihelat selama dua hari, yakni pada tanggal 21-22 Desember 2024.
Terpopuler
1
Inilah 3 Ayat Al-Qur’an tentang Muhasabah Akhir Tahun
2
Mengurai Peluang dan Tantangan Pesantren Indonesia di Luar Negeri
3
Sejarah JATMAN (1): Nilai-Nilai Ahli Tarekat, Kongres Pertama, dan Ilham Dua Kiai
4
Kaleidoskop 2024: Pilkada Jatim dengan Perempuan Tiga Calon Gubernur
5
Kaleidoskop 2024: Ulama, Seniman, dan Aktivis NU Wafat Sepanjang Tahun
6
Kaleidoskop 2024: Rentetan Kekerasan Polisi, dari Penembakan hingga Pembunuhan di Luar Proses Hukum
Terkini
Lihat Semua