Lakpesdam NU Serukan Investigasi Menyeluruh untuk Tragedi Kanjuruhan
Sabtu, 8 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Ulil Abshar Abdalla mengaku kecewa atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kisruh yang terjadi di lapangan pasca pertandingan merupakan suatu kelalaian prosedur keamanan oleh aparat kepolisian. Oleh karena itu, perlu dilakukan investigasi menyeluruh terhadap tragedi tersebut.
“Harus ada investigasi menyeluruh,” cuit Gus Ulil, demikian ia disapa, di akun twitter miliknya, Jumat (7/10/2022).
Gus Ulil menyayangkan pihak yang menyudutkan penonton dan membela aparat keamanan dalam tragedi Kanjuruhan. Baginya, menyudutkan penonton di balik ratusan korban jiwa sangatlah tidak beradab.
“Simpati saya untuk Aremania. Menyayangkan sekali mereka yang dalam tragedi Kanjuruhan, menyudutkan penonton dan membela aparat keamanan. Menyalahkan penonton setelah jatuh korban yang begitu banyak pada pihak mereka jelas tindakan tak beradab,” tegas dia.
Sementara soal banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menduga adanya sabotase dan unsur kesengajaan untuk menimbulkan kerusuhan.
Dalam penyidikannya, Mahfud mendalami dugaan adanya sabotase dalam laga Arema FC versus Persebaya tersebut. Pasalnya, seluruh prosedur pengamanan pelaksanaan pertandingan sudah sangat jelas dan terstruktur.
“Seumpama kan, saya bilang mungkin saja ada sabotase,” katanya dilansir KompasTV.
Sebagaimana diketahui, pertandingan tersebut diputuskan oleh pihak penyelenggara, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), untuk dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB. Padahal, pihak kepolisian sudah meminta agar pertandingan tersebut dimajukan pukul 15.30 WIB untuk menghindari tensi tinggi.
Fakta ini turut menjadi sorotan Mahfud MD yang merasa heran dengan keputusan penyelenggara. "Makanya kita masih dalami termasuk mungkin urusan-urusan yang banyak muncul terkait dengan rating dari media, kick off-nya," jelasnya.
Tujuh hari telah berlalu, proses hukum pun telah dimulai. Kepolisian telah menetapkan enam orang tersangka dan masih bisa bertambah.
Keenam tersangka tersebut antara lain: Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Security Officer Arema Suko Sutrisno, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim inisial AKP Hasdarman.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan ada kemungkinan jumlah tersangka bertambah. Dia berkata polisi dan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akan mengusut tuntas kejadian.
"Tim dari pemerintah akan mencari penyebab-penyebab lain dan mungkin bisa saja dari temuan itu sebenarnya masih ada masalah atau pihak lain atau orang lain yang harus ditindak," ungkap Mahfud dalam tayangan virtual Mata Najwa di Youtube Najwa Shihab, Kamis (6/10/2022).
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin