LP Ma'arif PBNU: Mumpuni Literasi dan Numerasi, Kuasai Sains Teknologi dan Bangun Toleransi
Ahad, 26 Februari 2023 | 08:30 WIB
Profesor Alamsyah selaku perwakilan LP Ma’arif NU PBNU dalam kegiatan Penguatan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah satuan pendidikan LP Ma’arif NU, kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Program Organisasi Penggerak (POP), Sabtu (25/2/2023). (Foto: Dok. LP Ma’arif NU)
Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menyelenggarakan Penguatan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah satuan pendidikan LP Ma’arif NU. Program ini adalah kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Program Organisasi Penggerak (POP), tingkat SD di Region Jabar dan Lampung.
Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas yang mmpuni dan kompetensi pendidik pada umumnya dan pendidik satuan pendidikan LP Ma’arif NU pada khususnya.
Pengurus LP Ma’arif PBNU Prof Alamsyah mengatakan, di zaman yang semakin maju ini, persaingan untuk menguasai masa depan yang cerah adalah hal yang niscaya dan karena itu harus dihadapi. Apalagi di tengah-tengah berkembang pesatnya sistem digital yang menjadi tumpuan beragam bidang.
“Dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya mengakses segala informasi, guru harus memiliki kompetensi terhadap banyak hal, diantaranya adalah kemampuan literasi dan numerasi,” terangnya, kepada NU Online, Ahad (26/2/2023).
Prof Alam, sapaan karibnya, melanjutkan, kebangkitan di Abad Kedua NU merupakan momentum kebangkitan sains dan teknologi bagi pendidik di satuan pendidikan LP Ma’arif NU.
“Segala hal pasti mengalami perubahan, hanya Allah SWT yang tidak akan pernah berubah,” jelas dia.
“Dan kunci kita untuk menghadapi perubahan dan kebangkitan sains dan teknologi ialah kemampuan literasi dan numerasi. Dengan literasi yang kuat maka berbagai data dan informasi bisa diakses, dicermati dan dibagi,” sambungnya.
Sedangkan, lanjut dia, dengan kemampuan numerasi maka berbagai kemajuan teknologi dapat dikuasai, diciptakan, dan bahkan dikembangkan.
Hal penting dan terasa istimewa dalam kegiatan POP LP Ma’arif NU di Provinsi Lampung adalah keikutsertaan beberapa guru non muslim. Hal ini tentu turut menegaskan pendidikan literasi dan numerasi di LP Maarif NU adalah juga untuk meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan.
“LP Ma’arif sudah melangkah lebih jauh, strategis dan semakin bermakna dengan menjadikan pendidikan literasi dan numerasi juga sebagai simbol toleransi dan penanaman nilai Islam inklusif bagi sesama,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam kegiatan serupa di Jawa Barat, Ketua LP Ma’arif NU M Ali Ramdhani mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU. Ia menilai para pembelajar adalah pemilik masa depan sesungguhnya.
“Dari belajar kita hidup, dan dari hidup kita belajar. Kita paham, berdasar aforisme luhur dan ujaran bijak, bahwa orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, sementara orang yang terus berkehendak untuk belajar adalah pemiliki masa depan,” ungkapnya saat memberikan arahan di Bandung, Kamis (23/02/2023) kemarin.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin