LPOI Luncurkan Pusat Kebudayaan dan Pelatihan untuk Tingkatkan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
Selasa, 2 Juli 2024 | 15:00 WIB
Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj saat menyampaikan pidato dalam acara Peluncuran Pusat Kebudayaan dan Pelatihan Indonesia-Tiongkok di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/7/2024). (Foto: NU Online/Mufidah)
Jakarta, NU Online
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia meluncurkan Indonesia-Tiongkok Cultural and Training Center atau Pusat Kebudayaan dan Pelatihan Indonesia-Tiongkok di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/7/2024).
Peluncuran yang diresmikan langsung oleh Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj dan Dutua Besar RRT Zhou Kan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antarkedua negara, Indonesia dan Tiongkok.
Selain itu, Pusat Kebudayaan dan Pelatihan Indonesia-Tiongkok juga akan menjadi wadah pembelajaran bersama bagi generasi masa depan yang lebih baik.
“Indonesia-Tiongkok adalah dua bangsa besar yang memiliki ikatan strategis, baik di masa lalu, saat ini, dan di masa yang akan datang,” jelas Kiai Said Aqil Siroj.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2022 itu juga menjelaskan sejarah panjang antara Indonesia dan Tiongkok yang sudah terbangun selama lebih dari 2000 tahun.
“Dibuktikan dengan catatan Tiongkok yang menyebutkan Islam telah masuk Indonesia pada abad ke-7 dan pada tahun 879 M datangnya banyak orang Tiongkok ke Asia dan menetap di wilayah Nusantara,” jelas Kiai Said.
Kiai Said juga menyampaikan kesamaan nilai dan spirit yang mempererat hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok.
“Nilai-nilai Islam dan spirit konfusianisme yang sudah menjadi gaya hidup di Indonesia dan di Tiongkok, bisa menjadi perekat dan landasan spiritual bersama untuk memakmurkan dunia,” ujar Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Kiai Said memastikan bahwa kerja sama yang dilakukan antara LPOI dengan Tiongkok merupakan kerja sama di luar dari kepentingan politik.
“Ini upaya untuk membangun (dan) memperkuat budaya, peradaban, kemajuan antara kita, terutama umat Islam dengan umat Islam di Tiongkok. Karena hubungan budaya jauh lebih bermanfaat, lebih penting daripada hubungan politik, kita lepas dari politik, jauh dari hubungan politik,” tegasnya.
Sementara itu, Duta Besar RRT Zhou Kan menyampaikan bahwa kerja sama Tiongkok dan Indonesia kali ini merupakan prestasi baru pada bidang pertukaran antarmasyarakat dan kebudayaan yang diharapkan dapat meningkatkan persahabatan kedua negara.
“Kami percaya dengan usaha kerja sama Tiongkok dan Indonesia tidak hanya melaju di bidang agama tapi nanti di bidang yang lain seperti pertukaran masyarakat dan kebudayaan,” ungkapnya.
Zhou Kan juga percaya, masyarakat akan memberikan peran positif untuk mendorong pertukaran antarmasyarakat serta dapat saling belajar dalam meningkatkan kerja sama dan persaudaraan.