Masker Jenis Apa yang Kamu Pakai? Ini Tingkat Efektivitasnya dalam Menangkal Covid-19
Selasa, 22 September 2020 | 09:15 WIB
Jakarta, NU Online
Masker menjadi salah satu piranti penting untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona penyebab Covid-19 yang hingga kini masih mewabah. Namun, terdapat berbagai jenis masker yang beredar dan digunakan oleh masyarakat di Indonesia.
Jenis-jenis masker tersebut ialah masker N95, masker bedah/medis, masker kain, masker scuba, dan masker jenis buff. Menurut keterangan ahli, setiap masker memiliki efektivitas masing-masing dalam menangkap virus corona.
Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Syahrizal Syarif menjelaskan, ketika berbicara masker yang ideal di tengah pandemi, masyarakat sebaiknya memakai masker yang memiliki standar medis tinggi, seperti jenis masker N95 dan masker medis.
“Untuk mencegah virus corona secara langsung dapat dilakukan dengan memakai masker. Sementara untuk pencegahan secara tidak langsung rajin-rajin mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer,” kata Syahrizal Syarif, Selasa (22/9) di Jakarta.
Namun, pria yang juga Ketua PBNU Bidang Kesehatan ini mengungkapkan, masker medis dengan standar tinggi tidak selalu tersedia mengingat pemakaiannya yang hanya sekali pakai. Masyarakat bisa menggunakan masker kain berlapis tiga sebagai alternatif menangkal Covid-19.
Berikut tingkat keamanan atau efektivitas berbagai jenis masker untuk menangkal virus corona:
1. Masker Kain
Masker kain dapat digunakan untuk mencegah penularan di tengah kelangkaan masker medis. Efektivitas penyaringan pada masker kain meningkat seiring jumlah lapisan dan kerapatan tenun kain yang dipakai.
Masker kain perlu dicuci dan dapat dipakai berkali-kali. Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya. Efektivitas masker kain tiga lapis dalam menangkal virus mencapai 50-70 persen.
2. Masker Bedah
Masker bedah memiliki tiga lapisan (layers) yaitu lapisan luar berupa kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit yang berfungsi sebagai penyerap cairan berukuran besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun bersin.
Masker bedah efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin, namun bukan merupakan proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel lebih kecil yang mengambang di udara alias airborne.
Masker ini direkomendasikan untuk masyarakat yang memiliki gejala-gejala flu serta tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan. Efektivitas masker ini dalam menangkal virus mencapai 80-95 persen.
3. Masker N95
Masker N95 merupakan kelompok masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) sekali pakai. Kelompok masker ini memiliki kelebihan tidak hanya melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, tapi juga cairan berukuran aerosol.
Masker jenis ini memiliki penutup yang bisa menyesuaikan alias face seal fit yang ketat sehingga mendukung pemakai terhindar dari paparan aerosol asalkan seal fit terpasang dengan benar.
Masker FFR yang sejajar dengan N95 yaitu FFP2, KN95, P2, KF94, dan DS. Kelompok masker ini direkomendasikan terutama untuk tenaga kesehatan yang harus menangani kasus dengan risiko infeksi yang tinggi, termasuk kontak langsung dengan pasien. Efektivitas masker ini dalam menangkal virus mencapai 95-100 persen.
4. Reusable Facepiece Respirator
Tipe masker ini memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding N95, meskipun tergantung filter yang digunakan. Karena memiliki kemampuan filter lebih tinggi dibanding N95, tipe masker ini dapat juga menyaring hingga bentuk gas.
Tipe masker ini direkomendasikan dan lazim digunakan untuk pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terpapar gas-gas berbahaya.
Tipe masker ini dapat digunakan berkali-kali selama face seal atau penutup tidak rusak dan harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar sebelum digunakan kembali.
5. Masker Scuba dan Masker Buff
Salah satu jenis masker yang juga banyak digunakan di Indonesia adalah masker scuba dan masker buff. Namun, Satgas Covid-19 dan para ahli tak menyarankan penggunaan masker ini.
Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar.
Masker kain dengan bahan lentur seperti scuba, saat dipakai akan terjadi perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang membuat permeabilitas udara menjadi tinggi. Efektivitas masker scuba dan masker buff dalam menangkal virus hanya kisaran 0-5 persen saja.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon