Menhaj Sebut Visi Indonesia sebagai Pemimpin Global dalam Pengelolaan Haji
Rabu, 8 Oktober 2025 | 22:30 WIB
Gus Irfan dalam 7th International Hajj Fund Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2025). (Foto: NU Online/Suci Amaliyah)
Jakarta, NU Online
Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan mengatakan bahwa Indonesia saat ini berdiri sebagai salah satu kontributor terbesar bagi komunitas haji global.
Lebih dari 200 ribu jamaah setiap tahunnya, tanggung jawab Indonesia tidak hanya menyangkut urusan logistik. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memastikan bahwa setiap langkah perjalanan jamaah menjadi pengalaman yang penuh makna spiritual sekaligus dikelola dengan baik dan profesional.
“Pertanyaan yang terus kami renungkan adalah bagaimana pengelolaan haji dapat melayani jamaah sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem haji secara keseluruhan?” kata Gus Irfan dalam 7th International Hajj Fund Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Gus Irfan menyebut bahwa Indonesia telah menetapkan tiga dimensi keberhasilan dalam pengelolaan haji dan umrah. Pertama, keberhasilan dalam ibadah haji dan umrah.
“Pelaksanaan ibadah haji dan umrah dilakukan secara efektif dan tertib sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam, dengan menjamin keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi bagi seluruh jamaah,” katanya.
Kedua, keberhasilan dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah, yakni dengan menjadikan haji dan umrah sebagai katalis pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mendorong sektor-sektor produktif, serta memperkuat ekosistem yang mendukung penyelenggaraan ibadah.
Ketiga, keberhasilan dalam peradaban dan etika. Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) mendorong jamaah untuk berkontribusi terhadap kemajuan moral dan budaya, menumbuhkan kedisiplinan, persatuan, serta nilai-nilai etika yang memperkaya tatanan masyarakat.
“Inti dari pendekatan kami adalah pelayanan yang berpusat pada jamaah (pilgrim-centered service), yang meliputi penjaminan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan di setiap tahap perjalanan,” ujarnya.
Selain itu, Kemenhaj juga memberikan bimbingan keagamaan agar makna sakral haji tetap terjaga, serta mendukung jamaah dengan inovasi digital, fasilitas modern, dan koordinasi kelembagaan yang lebih baik.
Visi Indonesia adalah menjadi pemimpin global dalam pengelolaan haji yang mengedepankan keunggulan layanan dan akuntabilitas.
“Kami meyakini bahwa melayani jamaah bukan hanya kewajiban keagamaan, tetapi juga tanggung jawab tata kelola pemerintahan yang baik,” jelasnya.