Usai Dilantik Jadi Menteri, Gus Irfan Janji Perbaiki Layanan dan Biaya Haji
NU Online · Senin, 8 September 2025 | 21:30 WIB
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). (Foto: BPMI Setpres)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf mengaku tidak menyangka dirinya akan dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
"Baik dan teman-teman sekalian, tadi jam 14.00 saya di kantor saya ditelepon oleh Letkol Teddy untuk datang ke istana dengan menggunakan seragam jas lengkap. Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan, ternyata tadi saya dilantik menjadi Menteri Haji dan Umrah," ujarnya usai prosesi pelantikan di Istana Negara, Jakarta.
Gus Irfan, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa setelah pelantikan, ia bersama para menteri diundang Presiden ke ruangannya. Dalam kesempatan itu, Presiden menekankan agar pelayanan terbaik diberikan kepada jamaah haji Indonesia.
"Setelah pelantikan, kami diundang Presiden ke ruangan beliau, berbicara banyak hal. Dan terkait dengan haji, beliau menyampaikan, apapun yang perlu dilakukan, lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik pada jamaah haji kita," ucapnya.
Ia menyebut penugasan sebagai Menteri Haji dan Umrah, bersama Wakil Menteri Dahnil Anzar, merupakan amanah sekaligus tanggung jawab yang berat.
"Saya katakan berat karena 10 bulan terakhir saya tahu persis bagaimana medan haji, baik di Indonesia maupun di Saudi," katanya.
Salah satu agenda utama Gus Irfan adalah membuat biaya haji lebih bersahabat bagi masyarakat Indonesia.
"Banyak hal yang harus kita lakukan, termasuk berpikiran atau berupaya bagaimana biaya haji lebih bersahabat untuk masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan, dirinya bersama tim akan segera berangkat ke Jeddah dan Makkah untuk memutuskan lokasi akomodasi jemaah haji Indonesia.
"Besok kami dengan Danantara akan ke Jeddah Mekah lagi, sekali lagi untuk memastikan kembali lokasi yang akan kita ambil. Insyaallah besok kita akan putuskan mana yang akan kita ambil, mungkin ada beberapa tower dan 12 tower diharapkan tahun 2028 bisa dipakai," jelasnya.
Menurutnya, kewenangan Kementerian Haji dan Umrah memberi peluang lebih besar untuk berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi secara setara.
"Wewenang ini tentu juga terkait dengan bagaimana kita berkoordinasi dengan teman-teman Kementerian Haji di Saudi sehingga kita bisa berbicara lebih apple to apple," terangnya.
Gus Irfan juga berharap dukungan dari media untuk mengawal kinerja kementeriannya. "Insyaallah kita mengharapkan dukungan teman-teman media, kalau ada sesuatu yang kurang beres tolong kami diingatkan," terangnya.
Terkait anggaran, ia menegaskan tidak ada anggaran baru dalam kementerian yang baru dibentuk ini. "Anggaran tidak ada anggaran baru, anggaran kita badan yang lama ditambah peralihan dari anggaran Dirjen PHU yang dialihkan ke Kementerian Haji," jelas Gus Irfan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua