Jakarta, NU Online
Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf atau biasa disapa Habib Syech mengajak umat Islam menjadi Muslim sejati. Dalam pandangannya, Muslim sejati adalah umat Nabi Muhammad saw yang senang akan kedamaian juga senang menebarkan kedamaian dengan sesama umat.
“Umat Islam adalah umat yang di mana mereka berada selalu membuat masyarakat aman nyaman dan tenang. Itu umat Islam,” katanya saat mengisi shalawat pada Gema Shalawat wat Ta'lim di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/8/2022) malam.
Habib Syech tak menampik bahwa ada sebagian Muslim yang kadang suka membuat rusuh, sehingga masyarakat di sekitarnya merasa terganggu. Muslim yang demikian ini bukan umat Islam sejati.
“Umat Islam di manapun dia berada dia membuat kacau dan membuat di sekitarnya itu menjadi orang-orang takut karena dirinya, dia bukan orang Islam yang sejati, dia hanya mengaku-ngaku Islam,” jelasnya.
Menurut Habib Syech, umat Islam harus meneladani Nabi Muhammad saw sebagai nabinya. Nabi Muhammad, lanjut dia, adalah sosok yang dicintai dan dikagumi oleh banyak kalangan, tidak hanya oleh umatnya sendiri, karena cintanya terhadap kedamaian.
“Islam itu dari zaman Nabi Muhammad sampai kiamat itu damai. Makanya Nabi Muhammad waktu pertama kali hijrah apa yang disampaikan, tebarkanlah salam, keselamatan, tebarkan bagi mereka ketenangan dan ketenteraman,” jelasnya.
Untuk itu, Habib Syech mengajak kepada generasi muda Muslim Indonesia khususnya, agar menjaga persatuan. Persatuan adalah kunci terwujudnya perdamaian di antara sesama umat. Apalagi Indonesia kaya dengan perbedaan, baik agama, ras, suku, maupun budaya.
Generasi muda Muslim Indonesia punya tanggung jawab besar dalam mengemban agamanya. Tentu, dalam waktu yang sama ia juga mengemban Indonesia sebagai negaranya. Karena itu, Habib Syech menegaskan Muslim Indonesia harus menjaga marwah keduanya, agama dan negara.
Umat Islam pada hakikatnya adalah umat yang suka persatuan, penuh dengan kasih sayang, dan peduli terhadap sesama.
“Kita tunjukkan kepada bangsa lainnya bahwa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang beradab tidak mau dirusak oleh siapapun, kami semua (harus) bertanggung jawab atas negeri ini,” terangnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori