Mentan Klaim Indonesia Segera Swasembada Pangan: 2-3 Bulan Lagi Tak Perlu Impor Beras
Kamis, 9 Oktober 2025 | 18:45 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (9/10/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, NU Online
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada pangan, khususnya beras, dalam waktu dekat.
Ia menegaskan, dalam 2-3 bulan ke depan, Indonesia tidak lagi akan melakukan impor beras karena produksi dalam negeri telah mencukupi kebutuhan nasional.
“Target awal Bapak Presiden kepada kami saat dilantik adalah empat tahun harus swasembada pangan, khususnya beras. Setelah 21 hari, target itu diubah menjadi tiga tahun. Namun setelah 45 hari, target kembali dipercepat menjadi satu tahun. Alhamdulillah, dua sampai tiga bulan ke depan insyaallah Indonesia tidak impor lagi,” kata Amran dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/10/2025) dikutip NU Online melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga Oktober 2025 telah mencapai 33,1 juta ton, dan diperkirakan akan menembus 34 juta ton pada akhir tahun. Angka tersebut naik sekitar 4 juta ton dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang berada di kisaran 30 juta ton.
“Target produksi dari DPR dan Kementerian Keuangan sebesar 32 juta ton. Alhamdulillah sekarang sudah 33,1 juta ton dan akhir tahun nanti insyaallah minimal 34 juta ton,” ungkap Amran.
Amran juga menyampaikan bahwa pada September 2025 terjadi deflasi beras sebesar 0,13 persen, capaian yang disebutnya pertama kali terjadi dalam lima tahun terakhir.
“Di saat musim paceklik, justru beras mengalami deflasi. Ini artinya produksi melimpah dan harga terkendali,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani juga meningkat tajam.
“Target NTP yang diberikan Kementerian Keuangan sebesar 110 persen, tetapi alhamdulillah sekarang sudah mencapai 124,36 persen. Ini bukti nyata kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.
Menurut Amran, capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto yang memberikan keleluasaan kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan pembenahan besar-besaran di sektor pangan.
Salah satu langkah strategis ialah penyederhanaan regulasi distribusi pupuk yang sebelumnya berbelit.
“Dulu distribusi pupuk harus melewati paraf 12 menteri, 38 gubernur, dan 514 bupati atau wali kota. Sekarang hanya tiga langkah: dari Kementan ke produsen, lalu langsung ke petani. Hasilnya, petani tak lagi kesulitan pupuk,” ujar Amran.
Dengan meningkatnya produksi beras dan kesejahteraan petani, pemerintah kini menyiapkan langkah lanjutan menuju kemandirian di sektor perkebunan, hortikultura, dan peternakan.
“Setelah pangan kita amankan, kita bergerak ke perkebunan dan hortikultura. Target besar kita adalah Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dalam tiga tahun ke depan,” tegas Amran.