Muslimat NU Undang Presiden Prabowo Hadiri Kongres XVIII di Surabaya
Selasa, 14 Januari 2025 | 20:15 WIB
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa sedang berbincang dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Selasa (14/1/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyambangi sekaligus mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 12 Februari 2025 mendatang.
"Kami mohon Pak Presiden berkenan rawuh (datang) membuka dan memberikan pengarahan pada Pembukaan Kongres XVIII muslimat NU. Beliau tadi menyampaikan bahwa 'iya tanggal itu saya ada di Indonesia'," kata Khofifah saat jumpa pers usai bertemu Prabowo di Istana Merdeka, pada Selasa (14/1/2025).
Khofifah menegaskan, Kongres XVIII Muslimat akan dihadiri oleh ratusan pengurus dari berbagai tingkatan yang tersebar di dalam dan luar negeri, yakni 37 pimpinan Wilayah (PW), 532 pimpinan cabang (PC), dan 11 pimpinan cabang istimewa (PCI) Muslimat NU.
Baca Juga
Lika-liku Berdirinya Muslimat NU
"Jadi untuk provinsi baru di Papua yang belum terbentuk adalah provinsi Papua Pegunungan, (Papua) Tengah (dan) yang lain sudah pelantikan," jelasnya.
Saat pertemuan itu, Khofifah juga melaporkan bahwa terdapat layanan Muslimat NU melalui lembaga-lembaga pendidikan dan sosial, antara lain panti asuhan, sekolah formal, dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).
"Kami juga melaporkan kepada Pak Presiden bahwa layanan Muslimat NU hari ini ada 171 panti asuhan, 9.800-an TK dan Raudhatul Athfal, 16.356 TPQ (atau) Taman Pendidikan Al-Qur'an, dan kita memiliki hampir 65.900-an himpunan dakwah dan majelis taklim," jelasnya.
Program unggulan
Khofifah juga mengabarkan bahwa saat Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU nanti, ia akan mengenalkan dua program unggulan.
Pertama, Mustika Mesem. Program itu adalah singkatan dari Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem.
Melalui program ini, Muslimat NU akan berupaya mengatasi kemiskinan ekstrem dengan pengadaan gizi bagi masyarakat miskin ekstrem.
"Program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan kepada mereka yang terindikasi stunting tapi juga memberikan penyapaan kepada mereka yang di dalam data di desa itu kategori miskin ekstrem," jelasnya.
Baca Juga
Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama
Kedua, Program Mustika Darling. Program ini adalah singkatan dari Muslimat Cantik Sadar Lingkungan.
Program ini merupakan sebuah gerakan agar seluruh kader Muslimat NU dapat menjadi penggerak yang sadar akan kebersihan lingkungan. Khofifah mengatakan, gerakan ini sebetulnya sudah mengalami uji coba sejak 2019 di Temanggung, Jawa Tengah.
"Itu menjadi referensi bahwa pengajian-pengajian di lingkungan Muslimat NU bisa dijadikan referensi setelah pengajian bersih, karena ada kader-kader sadar lingkungan. Di setiap pengajian mereka juga sudah memilahkan antara sampah plastik sampah kering dan sampah basah," jelasnya.