Nol Kasus Covid, Tim Kesehatan Muktamar Ke-34 Skrining 4.278 Sampel
Kamis, 13 Januari 2022 | 10:15 WIB
Jakarta, NU Online
Selama pelaksanaan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama, Panitia Bidang Kesehatan memeriksa 4.278 sampel. Angka ini diperoleh dari pemeriksaan antigen yang mencapai sebanyak 3.694 sampel dan tes PCR sebanyak 584 pemeriksaan.
Demikian Laporan Bidang Kesehatan Muktamar Ke-34 NU yang disampaikan Sekretaris dr M Makky Zamzami kepada NU Online, Kamis (13/1/2021).
"Semua terbagi dalam waktu pemeriksaan saat pramuktamar 17-20 Desember 2021 kepada 626 orang panitia, skrining kedatangan pada 21-22 Desember kepada 1020 orang, dan skrining kepulangan 23-25 Desember 2021 kepada sebanyak 2.632 orang," rinci dr Makky.
Tes skrining Covid-19, seperti juga dilaporkan saat penutupan Muktamar, menunjukkan hasil yang baik alias zero case (nol persen) kasus positif Covid-19. "Artinya tidak ditemukan kasus," kata pria yang juga Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 itu.
Walaupun tidak ada muktamirin yang positif Covid-19, sambung dia, panitia tetap mengantisipasi adanya gejala yang muncul saat antigen atau PCR di arena muktamar. Beberapa gejala yang dialami peserta muktamar maupun panitia, adalah batuk 16 orang, demam 4 orang, pilek 24 orang, sesak nafas 2 orang, tenggorokan sakit 2 orang. Sementara 2.988 orang lainnya tidak ada gejala.
Menurut dr Makky, Tim Kesehatan senantiasa mengupayakan pelayanan kesehatan dalam mendukung Muktamar Ke-34 NU dengan melakukan pendataan kepada seluruh peserta muktamar, mewajibkan tes antigen/swab PCR, dan memastikan peserta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) pemerintah.
"Upaya tersebut tidak lain sebagai bentuk ikhtiar untuk menghindari penularan Covid-19 di arena muktamar. Pasalnya, para peserta yang hadir datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan beberapa lainnya datang langsung dari luar negeri," katanya lagi.
Hal lain yang menurutnya lebih penting adalah peserta hadir dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda hingga orang tua, dan tak sedikit hadir pula anak-anak. Sehingga layanan kesehatan sangatlah penting dalam mensukseskan perhelatan akbar lima tahunan itu.
"Para kiai yang hadir dalam forum muktamar ini merupakan kelompok rentan dalam penularan Covid-19. Oleh karena itu, kegiatan proteksi kesehatan ini juga berharap dapat melindungi dan menjaga kesehatan para kiai dan nyai agar tetap mampu menyelesaikan proses muktamar dengan sehat, riang gembira tanpa kekhawatiran untuk keluarga," terangnya.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan