NU Care-LAZISNU Lakukan Skrining Kesehatan Mata, Bagikan Kacamata Gratis kepada Santri dan Guru
Rabu, 29 Oktober 2025 | 15:30 WIB
Sesi foto bersama dalam kegiatan Skrining Kesehatan Mata di Pesantren Mahasina Darul Quran wal Hadits, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (29/10/2025). (Foto: dok. LAZISNU)
Bekasi, NU Online
NU Care-LAZISNU melakukan kegiatan skrining, pemeriksaan kesehatan mata serta membagikan kacamata gratis untuk 200 santri dan 10 guru Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (29/10/2025).
Direktur Program NU Care-LAZISNU Syarifuddin menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pilar kesehatan NU Care-LAZISNU yang digelar bekerja sama dengan Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) dan Tokopedia.
“Kegiatan skrining dan pemeriksaan mata serta pembagian kacamata gratis ini bermitra dengan Tokopedia sebagai zakat mal dari para muzakki yang kita sampaikan dalam program pemberian kacamata gratis bagi para santri, kemudian IROPIN ini expert di bidangnya, mulai dari sreeeningnya, pemeriksaannya, dan pembagian kacamatanya. LAZISNU memberikan lensanya dan frame-nya itu yang ngasih IROPIN,” ungkapnya.
Syarifuddin menyampaikan bahwa program ini akan terus diperluas agar dapat mencakup lebih banyak santri, guru, dan siswa di luar pesantren.
“Ke depannya kita akan mencakup lebih banyak santri, guru. Berdasarkan kebutuhan santri, guru, dan siswa yang di luar pesantren karena mereka benar-benar membutuhkan (kacamata) tetapi tidak cukup punya uang untuk membeli kacamata,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits Nyai Hj Badriyah Fayumi menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi Nahdlatul Ulama untuk mewujudkan Indonesia Sehat, Santri Sehat.
“Pondok adalah rumahnya santri, mereka juga anak-anak yang perlu mendapatkan perlindungan anak dan pengasuhan seperti pemenuhan hak, salah satunya hak hidup sehat, hak tumbuh kembang yang baik,” ujarnya.
Nyai Badriyah berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pesantren di seluruh Indonesia.
“Bagi santri, mata itu kan hal yang sangat penting, vital, krusial sehingga pemeriksaan seperti ini itu akan sangat membantu sekali untuk para santri berprestasi karena mereka harus banyak membaca,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Kastam menyampaikan bahwa kegiatan ini meliputi pemeriksaan mata secara refraksi dan pembagian kacamata gratis.
“Ketika anak mengalami gangguan penglihatan seperti minus, plus, atau silinder, proses belajar mereka bisa terganggu. Dengan kacamata, penglihatan menjadi normal dan kegiatan belajar,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Khanza Rakan Handara, santri kelas II SMP mengaku sangat senang dengan adanya pemeriksaan ini.
“Saya juga baru mengetahui kalau saya minus tujuh, cukup mengagetkan bagi saya dan saya juga baru menggunakan kacamata. Sebelum tahu ada minus ini, saya merasa kesulitan dalam membaca dari papan tulis. Harapannya setelah mendapatkan kacamata ini bisa melihat huruf dan angka yang jelas, jadi belajar dan mengaji bisa lebih jelas lihat hurufnya,” ujarnya.