Cirebon, NU Online
Nahdlatul Ulama wilayah Kalimantan Timur berjihad untuk kemandirian, terutama di bidang ekonomi. Tujuannya untuk pemberdayaan Nahdliyin melalui lembaga-lembaga pendidikan NU.
<>
Ketua PWNU Kalimantan Timur, KH Muhammad Rasyid menyebutkan, upaya kemandirian itu dimulai dengan membentuk badan wakaf Nahdlatul Ulama.
“Ini sudah berjalan setahun lebih,” ujarnya.
Konsepnya, dimulai dengan meminta sumbangan terlebih dahulu kepada para aghniya. Kemudian masuk ke badan wakaf, “Sekarang nilai wakaf itu sudah ada seratus juta dalam bentuk tanah.”
Menurut aktivis NU Kelahiran Sulawesi ini, karena statusnya tanah wakaf, hanya hasilnya yang boleh dipakai. Hasil pengolahannya, sekarang bernilai 50 juta.
“Rencananya digunakan untuk membeli tanah untuk plasma kelapa sawit,” katanya.
Yang kedua, sambung Rasyid yang masa khidmahnya akan berakhir Januari nanti, NU Kaltim sedang mengefektifkan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu).
“Lazisnu adalah lembaga yang berpotensi sangat besar. Meski terlambat, kita sudah memulainya.”
Menurut Rasyid, melalui Lazisnu, setiap bulan PWNU mendapat pemasukan, “Kita tidak memperhitungkan besar dan kecilnya, tapi rutinitasnya,” ucap aktivis NU sejak tahun 80-an ini.
“Laporan terakhir, sampai tiga jutaan per bulan. Per bulan tiga juta itu kecil, tapi ini kan baru memulai.”
Rasyid berpendapat, jika terus berjalan, tahun kelima atau keenam peran Lazisnu akan kelihatan.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi