NU Tolak LGBT, Katib ‘Aam: Kita Harus Tuntun Mereka ke Jalan yang Benar
Jumat, 13 Mei 2022 | 19:10 WIB
Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori mengatakan, LGBT harus dituntun ke jalan yang benar. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori mengaku turut prihatin terhadap tayangan siniar Deddy Corbuzier yang menayangkan pasangan Gay. Ia menegaskan, NU dari pengurus besar hingga ranting tegas menolak praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
“NU saya yakin semua mulai PB (pengurus besar) sampai ranting pasti akan menentang dan mengecam keras tentang LGBT ini,” ungkap Kiai Said Asrori diakses dari tayangan video di Youtube NU Online, pada Jumat (13/5/2022).
Meski menolak praktik LGBT, Kiai Said Asrori mengajak umat Islam dan warga NU untuk mampu mengarahkan dan menuntun para pelaku LGBT ke jalan yang benar.
“Apalagi Indonesia ini terkenal dengan adab ketimuran, sehingga kalaupun ada (pelaku LGBT) kita tuntun mereka, kita tunjukkan mereka, kepada jalan yang sebenarnya,” ungkap Kiai Said Asrori.
Selain itu, ia meminta pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap fenomena LGBT yang belakangan kembali marak ini. Kepada pemerintah, Kiai Said Asrori mewanti-wanti agar jangan sampai ada undang-undang negara beserta seluruh perangkat peraturannya memberikan peluang terhadap berkembangnya praktik LGBT di tanah air.
“Karena (praktik LGBT) ini sudah asosial. Pemerintah harus tegas dalam hal undang-undang, jangan memberikan kesempatan dan peluang untuk berkembangnya LGBT. Wah ini kalau berkembang akan menjadi bencana yang besar,” tegasnya.
Kepada seluruh pegiat media sosial, Kiai Said Asrori berpesan agar tidak lagi menampilkan atau memperlihatkan pelaku LGBT kepada khalayak. Sebab jika ditampilkan maka seakan-akan bahwa LGBT merupakan sesuatu yang wajar dan diperbolehkan atas nama hak asasi manusia (HAM).
“HAM itu kalau tidak dibatasi juga tentu akan mengganggu HAM orang lain. Kita menjaga HAM kita, tapi kita juga mengganggu HAM orang lain. Ini tidak boleh terjadi. HAM itu tidak boleh melampaui batas. Ini tentang LGBT. Jadi saya pikir, semua sepakat bahwa perbuatan itu apa pun alasannya, kalau dari pandangan agama pasti hukumnya haram. Apa pun alasannya,” tegas Kiai Said Asrori.
Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU KH Cholil Nafis menganggap bahwa LGBT adalah ketidaknormalan yang harus diobati, bukan dibiarkan dengan dalih toleransi. Ia lantas mengajak agar umat Islam tidak ikut menyiarkan pasangan LGBT.
“Meskipun itu bawaan lahir (tetapi) bukan itu kadratnya. Manusia itu yang normal adalah laki berpasangan dengan perempuan, begitu juga sebaliknya. Janganlah kita ikut menyiarkan pasangan LGBT ini,” ungkap Kiai Cholil dalam cuitannya di Twitter beberapa hari yang lalu.
Ia menjelaskan, ada seseorang yang memang terlahir dengan kelamin ganda atau bahkan tidak berkelamin. Ada pula orang yang berkelamin satu tetapi orientasi seksnya berlawanan dan ada yang memang kelaminnya normal sebagai laki-laki tetapi karena ikut-ikutan menjadi berlagak seperti perempuan.
“Semua itu dalam Islam harus dikembalikan pada jenis kelamin yang sebenarnya,” tegas Kiai Cholil Nafis.
Deddy Corbuzier telah meminta maaf sekaligus menghapus tayangan siniar yang menampilkan pasangan Gay itu. Kiai Cholil lantas mengingatkan bahwa semua orang pasti pernah berbuat salah dan orang yang paling baik adalah apabila mau bertaubat.
“Minta maaf dan menghapus kontennya, itulah taubatnya. Lebih baik lagi dijadikan pelajaran agar tak mengulangi kembali yang serupa. Mudah-mudahan ini jadi kebaikan kita,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat ini.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF