Nasional

Pandemi Perkuat Transformasi Dakwah GP Ansor

Sabtu, 24 April 2021 | 23:15 WIB

Pandemi Perkuat Transformasi Dakwah GP Ansor

Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemanfaatan teknologi tesebut sejatinya bagian dari penguatan model dakwah yang telah lama disiapkan oleh Ansor. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Gerakan Pemuda (GP) Ansor menegaskan tak berdiam diri kendati pandemi Covid-19 belum kunjung henti hingga kini. Di tengah situasi yang penuh kontraksi, Ansor terus terlibat aktif dalam upaya bersama pengendalian Covid-19 di Indonesia. Selain itu, pandemi yang melanda 14 bulan terakhir justru semakin menguatkan transformasi model dakwah GP Ansor. 

 

Demikian ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di sela Puncak Hari Lahir (Harlah) ke-87 GP Ansor di Jakarta, Sabtu (24/4) malam. Hadir dalam kesempatan ini, Sekretaris Jenderal Abdul Rochman, Wakil Ketua Umum Mohammad Haerul Amri, dan jajaran pengurus harian dan Satkornas Banser. 

 

Dalam kegiatan Harlah yang dibarengkan dengan Peringatan Nuzulul Qur’an tersebut, Yaqut mengatakan, para kader Ansor cepat tanggap dan mudah beradaptasi meski dalam situasi pandemi. Namun karena kondisinya masih belum normal, maka upaya dakwah pun menuntut adanya perubahan-perubahan strategi.

 

“Hal ini justru dimanfaatkan para kader Ansor untuk mempercepat transformasi model dakwah yang berbasis teknologi, termasuk menggunakan berbagai platform media sosial,” ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya. 

 

Di antara terobosan model dakwah yang terakhir diusung Ansor adalah dengan menggunakan siaran podcast. Bahkan dalam rangkaian Harlah ke-87 ini, Pimpinan Pusat GP Ansor menggelar siaran live podcast selama 87 jam yang dimulai sejak Ahad (18/4) hingga Sabtu (24/4). Siaran yang disebar antara lain lewat YouTube, Facebook,  Instagram, dan Twitter itu menghadirkan berbagai narasumber serta kader Ansor dari berbagai daerah. 

 

“Model dakwah ini sangat strategis karena pesan yang disampaikan bisa tuntas dan juga bisa tersebar luas ke penjuru nusantara bahkan dunia dalam waktu cepat,” ujar Gus Yaqut. 

 

Menurut pria yang juga Menteri Agama ini, pemanfaatan teknologi tesebut sejatinya bagian dari penguatan model dakwah yang telah lama disiapkan oleh Ansor. Namun, pandemi Covid-19 yang tiba-tiba melanda membuat percepatan transformasi itu menuntut untuk segera direalisasikan. Penguatan strategi dakwah inilah yang juga menjadi latar belakang Ansor mengusung tema Harlah tahun ini, yakni Transformasi Media Juang, Pagar Baja Gerakan Kita.

 

Gus Yaqut menyatakan, kader-kader Ansor juga tak henti melakukan perjuangan dakwah dan kegiatan secara langsung di lapangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan saat pandemi ini antara lain bantuan jutaan masker, pendistribusian alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, pembagian jutaan masker, hingga sembako. 

 

Puluhan ribu para kader Ansor juga secara tanggap terlibat langsung dalam penanganan bencana yang melanda sejumlah daerah di Indonesia akhir-akhir ini. Di antaranya banjir, longsor, angin kencang di berbagai penjuru Tanah Air, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, maupun gempa bumi di Malang dan Lumajang. 

 

Keterlibatan langsung para kader di lapangan ini sebagai komitmen kuat Ansor untuk merawat kebhinekaan dan keberagaman. Lewat cara inilah Ansor optimistis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga akan terus semakin kuat dan kokoh dari ancaman pihak-pihak yang ingin merongrongnya. 

 

“Ansor menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan moderasi beragama demi terwujudnya kedamaian serta keadilan di tengah masyarakat,” tandas Gus Yaqut.

 

Sementara, dalam kesempatan tersebut Gus Yaqut meminta keluarga besar Ansor dan Banser, serta warga bangsa mendoakan yang terbaik bagi seluruh awak KRI 402 yang telah dinyataka tenggelam. 

 

"Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sore tadi menyatakan kapal selam TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402 tenggelam. Ini tentu menjadi kabar duka, tidak hanya bagi keluarga awak KRI 402 dan TNI, tapi juga duka Indonesia. Sebagai Ketua Umum GP Ansor dan Menteri Agama saya mengucapkan duka mendalam," ucapnya. 

 

"Semoga, mereka semua tercatat sebagai syuhada dan pejuang bangsa. Keluarga mereka senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan. Amin," harapnya. 

Editor: Kendi Setiawan