Jakarta, NU Online

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bali meminta panitia Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama II agar aktif menginformasikan kepada peserta untuk kelancaran perheletan terbesar kedua setelah Muktamar NU ini.

"Panitia harus aktif memberikan informasi yang jelas ke peserta, seperti undangan (jangan menunda-nunda)," kata Ketua PWNU Bali H Abdul Aziz kepada NU Online melalui sambungan telepon, Sabtu (15/12).

Sementara dalam hal pelaksanaan, ia berharap, panitia berkomunikasi dengan pihak maskapai penerbangan dan membuat tim penjemputan di bandara. Sebab, banyak peserta yang belum paham tempat acara.

"Peserta itu banyak yang dari luar pulau dan belum hapal medan di Jawa Barat," katanya.

Adapun terkait materi-materi yang akan dibahas di Munas-Konbes NU, ia berharap pembahasan yang diangkat menyangkut persoalan terkini dan sedang berkembang, baik tentang organisasi maupun masalah umum.

"Kami dari PWNU Bali berharap membahas kekinian. Banyak masalah yang berkembang, yang terjadi di organisasi dan umum," katanya.

Sehingga, lanjutnya, pembahasan itu menghasilkan keputusan yang tepat dan melahirkan rekomendasi yang berbobot agar direspons dengan baik oleh banyak pihak terkait.

"Jadi nanti yang keluar tidak sekadar rekomendasi, tapi yang berbobot, yaitu harus mengacu pada kepentingan masyarakat secara umum dan warga NU khusus," tandasnya.

Munas-Konbes NU II akan diselenggarakan di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Banjar, Jawa Barat, 22-24 Februari 2019.

Acara ini mengusung tema Memperkuat Khidmah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat. Kemudian tema tersebut mempunyai empat turunan atau subtema, yakni masalah kenegaraan, lingkungan hidup, ekonomi, dan kebudayaan. (Husni Sahal/Ibnu Nawawi)