Nasional

Para Santri Terbaik Bersaing di Grand Final Lomba Turats RMI PBNU

Kamis, 19 Oktober 2023 | 08:00 WIB

Para Santri Terbaik Bersaing di Grand Final Lomba Turats RMI PBNU

Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online

Dalam rangka menyemarakkan hari Santri Nasional 2023, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) menyelenggarakan sejumlah kegiatan lomba, di antaranya musabaqah qawaid fiqhiyah, mengajar kitab kuning, lomba menggubah syair dan nadhom bahasa arab.


Selain lomba-lomba yang bersifat pelestarian kitab turats pesantren, RMI PBNU tahun ini juga menyelenggarakan kegiatan lomba yang bersifat seni, di antaranya lomba lukis digital ulama-ulama nusantara, lomba film pendek dan lomba foto santri pesantren yang memotret kehidupan santri di pondok pesantren.


Secara umum, semua kegiatan lomba berskala nasional ini dilakukan secara online sebagai tahap penyisihan. Untuk kegiatan lomba yang bersifat turats (keilmuan pesantren) seperti Qawaid Fiqhiyah, mengajar kitab kuning dan menggubah syair nadhom berbahasa arab sudah dimulai sejak 16 Oktober 2023. Adapun babak grand finalnya dilangsungkan pada 19 Oktober 2023 di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.


Setelah dilakukan proses seleksi secara online RMI PBNU akan menentukan 10 peserta terbaik pada jenis lomba musabaqah qawaid fiqhiyah, lomba mengajar kitab kuning, dan 5 peserta terbaik pada lomba menggubah syair nadham berbahasa Arab. Mereka semua diundang ke Jakarta untuk di uji secara langsung oleh para kiai dan bu nyai yang bertindak sebagai dewan juri.


Ketua RMI PBNU KH. Hodri Ariev mengatakan, lomba-lomba yang diadakan berskala nasional dan berupaya membidik santri pondok pesantren yang berada di bawah naungan RMI PBNU.


"Selain sebagai kegiatan dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Santri, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaring potensi santri dan pondok pesantren baik potensi pengembangan keilmuan pesantren maupun potensi dan pengembangan kreativitas lain yang dimiliki oleh santri," ujar Hodri Ariev, Rabu (18/10/2023).


Senada, Kasubdit Kesantrian Kementerian Agama, Mahrus El-Mawa mengatakan bahwa, gagasan dan karya-karya ulama salaf sebagai sebuah standar pemikiran dalam merespons setiap problem sosial keagamaan yang berkembang perlu terus dikaji santri.


"Agar pemikiran dan karya ulama menjadi lestari, perlu kita kembangkan agar santri sebagai generasi penerus para ulama salaf dapat melakukan dialektika zaman dengan metode berpikir dan standar keilmuan para ulama," jelas Mahrus.


Total peserta semua jenis kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh RMI PBNU diikuti oleh 785 pondok pesantren, 1.371 santri atau peserta yang tersebar di 72 kabupaten/kota dari 18 provinsi.