Nasional

PB PMII Dorong Kader Tingkatkan Literasi Digital dan Kompetensi Keilmuan

Selasa, 2 Desember 2025 | 14:45 WIB

PB PMII Dorong Kader Tingkatkan Literasi Digital dan Kompetensi Keilmuan

Sesi pelantikan PC PMII Kota Salatiga masa khidmah 2025-2026. (Foto: dok. PMII)

Salatiga, NU Online

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Salatiga, Jawa Tengah, masa khidmah 2025-2026 resmi dilantik di BLK Pergerakan JLS Salatiga, pada 29 November 2025. Agenda pelantikan ini mengusung tema Cita Loka Pergerakan: Hantam Stagnasi, Bentengi Toleransi.


Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Kesekretariatan Dan Pengelolaan Aset Pengurus Besar (PB) PMII Aji Fadil Hidayatullah menyampaikan bahwa pelantikan ini menjadi bagian dari Era Baru PMII sebagai babak baru perjuangan kader di seluruh Indonesia.


Aji mendorong kader PMII agar mampu menghadapi era baru untuk menjemput tantangan dan menata arah gerakan. Ia juga mengajak seluruh kader PMII untuk menafsirkan kembali perannya di tengah arus perubahan global.


“Kita memasuki era baru, di mana tantangannya sangat berbeda. Maka cara berjuang juga harus berubah. Sahabat-sahabat PMII harus terus meng-update diri terhadap perkembangan zaman, terutama dalam aspek literasi digital dan kompetensi keilmuan,” ujar Aji, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, pada Selasa (2/12/2025).


Ia memastikan bahwa PMII kini tidak hanya dituntut menempati posisi strategis di kampus atau masyarakat, tetapi juga menjadi kekuatan intelektual dan sosial yang siap menjawab tantangan baru.


Menurutnya, kader hari ini harus dibekali kapasitas yang memadai tidak hanya terkait persoalan kebangsaan dan isu nasional, tetapi juga problem sosial di lingkungan masing-masing.


Aji menegaskan bahwa model kepemimpinan kader PMII di masa depan tidak cukup bertumpu pada kemampuan komunikasi, tetapi harus berorientasi pada kompetensi nyata di bidangnya.


"Kader PMII harus mampu menjadi ahli, pemikir, dan pelaku perubahan di bidangnya. Kepemimpinan masa depan adalah kepemimpinan yang berilmu, berintegritas, dan solutif,” tegasnya.


Ia juga menyebut bahwa momentum pelantikan ini menjadi ajang silaturahmi antara alumni, kader muda, dan tokoh masyarakat.


"Semua yang hadir sepakat bahwa PMII harus menjadi wadah kaderisasi yang tidak hanya membentuk karakter, tetapi juga membangun peradaban," kata Aji.


Sementara itu, Ketua PC PMII Kota Salatiga Muhammad Nabil Murod menegaskan bahwa PMII Salatiga akan menjadi ruang tumbuh bagi kader yang berpikir kritis dan berjiwa sosial, sekaligus menjaga nilai Ahlussunnah wal Jamaah sebagai dasar pergerakan.


Ia menyebut bahwa PMII harus meneguhkan posisi sebagai gerakan intelektual Nahdliyin yang tidak hanya berkiprah di tingkat lokal, tetapi juga memberi warna dalam diskursus nasional dan global.


“PMII Salatiga harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Kader hari ini tidak cukup hanya aktif di forum, tapi juga harus produktif di bidang akademik, sosial, dan keagamaan. Kita harus menyiapkan diri menghadapi tantangan baru dengan memperkuat tradisi intelektual yang berpijak pada nilai-nilai Aswaja,” ujar Nabil.


Menurutnya, tema Hantam Stagnasi, Bentengi Toleransi merupakan refleksi sekaligus kompas gerakan PMII hari ini. Ia menegaskan, kader tidak boleh terjebak pada stagnasi organisasi, melainkan terus bergerak dengan inovasi dan keberanian berpikir.


"PMII harus menjadi kekuatan progresif yang mampu membaca arah zaman, menafsirkan perubahan, dan menyesuaikan diri dengan dinamika digital tanpa meninggalkan akar tradisi," tegasnya.


Sebagai informasi, acara ini dihadiri sejumlah tokoh PMII dari berbagai tingkatan. Selain Aji Fadil Hidayatullah, hadir pula Bendahara Bidang Ekonomi dan Perdagangan PKC PMII Jawa Tengah, Hendrik; Ketua Mabincab PMII Kota Salatiga, Luqman Hakim; serta perwakilan IKA PMII Kota Salatiga dan organisasi mahasiswa lainnya.

 

Kontributor: Luthfi YR