PB PMII Luncurkan LPK Aksi Nyata, Komitmen Siapkan Kader Hadapi Dunia Kerja Profesional
Rabu, 12 November 2025 | 18:30 WIB
Sesi foto bersama usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) PB PMII bersama Ikra Consulting, LPK Sakura Medika Indonesia, dan LBH DPP Konfederasi Sarbumusi, serta peluncuran LPK Aksi Nyata, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, pada Rabu (12/11/2025). (Foto: TVNU/Budi)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) secara resmi meluncurkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Akademi Sahabat Indonesia Punya Kita (Aksi Nyata) di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Ikra Consulting, LPK Sakura Medika Indonesia, dan LBH DPP Konfederasi Sarbumusi sebagai langkah konkret dalam meningkatkan keterampilan kader untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan PB PMII Muhammad Yazid menjelaskan bahwa berdirinya LPK Aksi Nyata merupakan respons terhadap kebutuhan organisasi sekaligus kader untuk memiliki kompetensi profesional yang diakui negara.
“Kaitan dengan berdirinya LPK Aksi Nyata ini sebenarnya memang atas dasar kebutuhan organisasi dan juga kebutuhan kader. Sehingga kita akan melakukan pelatihan-pelatihan yang memang berbasis kompetensi hingga ke ranah uji kompetensinya,” ujar Yazid.
Yazid menambahkan bahwa LPK tersebut telah memperoleh izin resmi dari Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta serta sertifikat standar dari OSS. Melalui lembaga ini, kader PMII diharapkan mampu mengisi ruang-ruang profesional di berbagai bidang, mulai dari hukum, kesehatan, bisnis, hingga industri kreatif.
“PB PMII siap dan komitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,” tegasnya.
Senada, Ketua Umum PB PMII M Shofiyulloh Cokro menyampaikan bahwa pendirian LPK ini menjadi bagian dari transformasi organisasi agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
“LPK ini adalah bagian dari PB PMII agar lebih bertransformasi, lebih berkontribusi, dan juga lebih menjawab kebutuhan-kebutuhan kader-kader kita. Dengan begitu, kita berharap para profesional bisa lahir dari PB PMII,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa program LPK Aksi Nyata akan bersifat berkelanjutan dan melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, kementerian, lembaga negara, dan dunia usaha.
Perwakilan dari Ikra Consulting, Indra Kusuma, mengapresiasi langkah PB PMII yang menurutnya sangat dibutuhkan untuk menjembatani dunia kampus dan dunia profesional.
“Kebutuhan dari kader pasca organisasi adalah dunia profesional. Mudah-mudahan ke depannya ini terus bergerak, karena tanggung jawab kita sebagai kader untuk bisa survive ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Erfin Beddu dari LPK Sakura Medika Indonesia menuturkan kesiapan lembaganya untuk membuka pelatihan bahasa Jepang dan program pemagangan ke Jepang.
“Kami siap berkolaborasi dengan sahabat PMII. Ini kolaborasi yang luar biasa. Bukan hanya bekerja, tetapi juga memahami etos kerja orang Jepang yang bisa dibawa ke Indonesia,” katanya.
Direktur LBH DPP Konfederasi Sarbumusi Muhtar Said menekankan pentingnya peningkatan keterampilan melalui pelatihan berkelanjutan.
“Kalau orang punya ilmu dan skill yang dilatih melalui pelatihan-pelatihan seperti yang diadakan PB PMII, maka saya yakin untuk era-era pekerjaan 2045 kader-kader bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan,” ucapnya.
Sebagai langkah konkret, LPK Aksi Nyata PB PMII telah menyiapkan sejumlah program pelatihan dan uji kompetensi meliputi:
1. Penyelia Halal (SKKNU 21-2022)
2. Pendampingan UMKM (SKKNI 181-2017)
3. Brevet Pajak A dan B
4. tandarisasi dan Sertifikasi Kerja (SKKNI 333-2020)
5. Bahasa Asing (Inggris dan Jepang)
6. Hubungan Industrial dan Advokasi Tenaga Kerja
7. Artificial Intelligence Sub Bidang Data Science (SKKNI 299-2020)
8. Jasa Konsultasi Pariwisata (SKKNI 82-2024)
9. Manajemen Sumber Daya Manusia (SKKNU 149-2020)
10. Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual (SKKNU 126-2023).