PBNU Ajak Nahdliyin Sisihkan Dana Infak Jumat untuk Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Palestina
Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:30 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (baju putih) saat menyampaikan pernyataan sikap dan seruan PBNU, Selasa (31/10/2023) terkait kekerasan dan ketidakadilan di Gaza Palestina hingga saat ini. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Sebagai bentuk dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina, yaitu dengan menyisihkan dana infak Jumat.
“Sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina, termasuk dengan menyisihkan dana infaq jumat mendatang ini,” ujar Ketua Umum PBNU pada Jumpa Pers Perkembangan Konflik Palestina-Israel di Lobi PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).
Ia menjelaskan dana infak Jumat tersebut nantinya dikoordinasikan penyalurannya melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).
“Untuk soal bantuan kami sebetulnya sudah mulai menggalang sejak awal, sekitar dua atau tiga Minggu yang lalu, kami sudah melakukan penggalangan secara sistematis melalui LAZISNU, dan sekarang sedang berlangsung,” imbuhnya.
Gus Yahya mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan diserahkan secara resmi melalui otoritas Palestina dalam waktu dekat.
“Ya mungkin dalam waktu dekat ini akan kami serahkan secara resmi melalui otoritas Palestina, supaya nggak salah. Karena otoritas Palestina saya kira yang paling tahu saluran mana yang bisa lebih menjamin sampai kepada yang membutuhkan,” terangnya.
Mari Bersolidaritas untuk Palestina bersama NU Care-LAZISNU melalui BCA 0680 1926 77 | BSI 7015 654 583 | Atau melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina
Lebih lanjut Gus Yahya mengungkapkan demi keselamatan seluruh umat manusia harus mengupayakan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Perdamaian itu mutlak untuk keselamatan seluruhnya, bukan hanya untuk keselamatan manusia Palestina saja, bukan hanya hanya demi keselamatan orang Yahudi Israel saja, tetapi demi keselamatan seluruh umat manusia, kita harus mengupayakan perdamaian ini,” ujarnya.
Menurut Gus Yahya, berbagai kekuatan global yang ada, masih belum mau untuk sungguh-sungguh berupaya ke arah perdamaian yang nyata itu. Berbagai kebijakan mereka masih didasarkan atas kepentingan-kepentingan subjektif masing-masing, belum atas nama kepentingan bersama dari seluruh umat manusia.
“Karena ini menyangkut masalah dinamika pertarungan antar kekuatan, kita tahu bahwa ini yang terjadi dinamika pertarungan antar kekuatan, apakah itu pemerintah Israel atau kelompok-kelompok yang bergerak untuk kemerdekaan Palestina itu sendiri. Kami berpikir untuk membuat langkah-langkah ini kami harus juga membangun strategi dengan pertimbangan konsolidasi kekuatan,” jelas Gus Yahya.