PBNU Apresiasi Pameran Akbar Karya Ulama Nusantara di Kantor PCNU Kota Bekasi
Selasa, 29 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat menghadiri Pameran Akbar Napak Tilas Ajaran Aswaja dalam Karya-karya Ulama Nusantara di Kantor PCNU Kota Bekasi, Selasa (29/10/2024). (Foto: NU Online/Aru)
Bekasi, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi menggelar pameran akbar dalam rangka memperingati Hari Santri 2024 dengan tema Napak Tilas Ajaran Aswaja dalam Karya-karya Ulama Nusantara yang berlangsung di Kantor PCNU Kota Bekasi, Gedung NU Center El-Said, Jl Sepanjangjaya, Rawalumbu, yang digelar pada 26-30 Oktober 2024.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengapresiasi acara Pameran Akbar Napak Tilas Karya Ulama Nusantara yang memberikan edukasi kepada masyarakat terkait ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) kepada generasi muda.
"Saya mewakili Ketua Umum PBNU mengapresiasi pameran yang diadakan PCNU dalam rangka Hari Santri 2024. Ini sangat bagus mengenalkan tradisi Aswaja di tengah kota, seperti Kota Bekasi, mengenalkan juga budaya Islam yang ada di Bekasi dan di Jabodetabek," ujarnya di Kantor PCNU Kota Bekasi, pada Selasa (29/10/2024).
Gus Ulil menyarankan agar acara pameran karya Ulama Nusantara ini bisa diadakan setiap tahun untuk memperingati Hari Santri.
"Kalau ini bisa diadakan tiap tahun, bagus, sekaligus mengenalkan karakter islam yang berkembang di Indonesia, termasuk di kawasan Bekasi," katanya.
Ketua Panitia Pameran Akbar Muhammad Jufri menyampaikan bahwa karya-karya ulama Nusantara yang dipamerkan dimulai sejak abad Ke-15 sampai abad Ke-20 masehi.
Jufri menambahkan bahwa karya yang diangkat di antaranya karya Sunan Bonang, Syekh Abdurrauf As-Singkili, Syekh Nuruddin Ar-Raniry, Syekh Yusuf Al-Makassari, Syekh Abdussamad Al-Falimbani, Syekh Arsyad Al-Banjari, Syekh Nawawi Al-Bantani, Syekh Ihsanuddin Jampes, Syekh Kholil Bangkalan, Syekh Hasyim Asy'ari, Syekh Wahab Hasbullah, Syekh Bisri Syamsuri, dan karya-karya ulama Kota Bekasi.
“Kemudian, terkait dengan moderasi beragama, kita ingin menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana sejak zaman dahulu para leluhur kita itu selalu mengajarkan tentang Ahlussunnah dan moderasi dalam prakteknya selalu berkeseimbangan dalam pengajaran para ulama Nusantara,” ujar Jufri.
Ia menyampaikan acara tersebut bekerja sama dengan Badan Litbang Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, koleksi Bayt Al-Quran, dan Museum Istiqlal. Acara ini terbuka untuk para pengasuh pondok pesantren, para kiai, para ustad, para santri, dan masyarakat umum.
Ia menambahkan bahwa kegiatan pameran tersebut dimeriahkan dengan adanya seminar nasional, penampilan grup-grup shalawat, dan berbagai hiburan religi lainnya.
“Pameran ini juga dihibur dengan penampilan internal Banser-Banser yang memberikan hiburan kepada masyarakat, baik shalawatan ataupun musik-musik religi,” ungkapnya.