Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas membantah kabar yang menyebutkan bahwa PBNU menyodorkan rekomendasi empat nama calon wakil presiden (cawapres) kepada Presiden Joko Widodo.
“Yang pasti hingga saat ini PBNU tidak pernah menyodorkan empat nama cawapres sebagaimana pemberitaan yang beredar,” tegas Robikin Emhas kepada NU Online di Jakarta, Senin (6/8).
Robikin juga mengaku bahwa dia sudah melakukan koordinasi pada pengurus PBNU yang diklaim sebagai sumber berita. “Saya sudah tabayun kepada nama yang disebut dalam media itu dan mengaku tidak pernah membuat statemen seperti itu kepada media,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa NU bukan lembaga politik, namun NU merupakan lembaga yang terus berada di dalam jalur perjuangan Islam moderat dan menjaga kebangsaan.
“NU bukan partai politik. Oleh karena itu, NU juga bukan kendaraan politik. Sebaliknya, NU tetap konsisten sebagai organisasi yang beriktikad pada Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdiyyah yang mengarusutamakan Islam moderat dan toleran, serta menjaga dan merawat Pancasila,” tambahnya.
Walau demikian Robokin sadar bahwa dalam keadaan perpolitikan nasional, NU tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik elektoral. Hal itu mengingat banyaknya jumlah anggota NU di seluruh Indonesia yang mencapai 91 juta. Ia juga tak membantah bahwa banyak orang yang datang ke PBNU dengan latar belakang kepentingan yang berbeda-beda, baik kepentingan sosial, keagamaan dan kepentingan lain, termasuk politik.
“Kami memaklumi kalau banyak pihak berebut simpati warga NU mengingat NU sebagai ormas terbesar di Indonesia bahkan dunia. Posisi kami hanya menjawab jika ada yang bertanya tentang aspirasi nahdliyin dalam pilpres mendatang,” lanjutnya. (Ahmad Rozali)