PBNU Gelar Sosialisasi Konferensi Humanitarian Islam, Puncak Acara Bakal Dibuka Prabowo Subianto
Kamis, 24 Oktober 2024 | 13:00 WIB
PBNU menggelar sosialisasi Konferensi Humanitarian Islam, Kamis (24/10/2024) di Bogor, Jawa Barat. (Foto: NU Online/Afrilia)
Bogor, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar sosialisasi sebagai bagian dari rangkaian Konferensi Internasional Humanitarian Islam dan Tantangan Global di Hotel Permata, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/10/2024).
Dalam agenda sosialisasi tersebut, Ketua Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam Ahmad Ginanjar Sya'ban menjelaskan bahwa saat ini ada empat negara dengan kekuatan Islam besar di dunia.
"Grand Mufti Mesir (Syekh Syauqi Ibrahim Allam) mengatakan bahwasanya dunia Islam saat ini ada empat kekuatan besar di negara besarnya ada Mesir, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Indonesia," ujar Ginanjar mengutip perkataan Grand Mufti Mesir saat hadir pada R20 di Bali, Oktober 2022 lalu.
Negara-negara tersebut memiliki representasi masing-masing dalam mengampanyekan pemikirannya di dunia Internasional secara luas.
"Jika Mesir punya Al Azhar, Uni Emirat Arab punya Majelis Hukama Muslimin (MHM), Saudi Arabia punya Liga Muslim Dunia, dan Indonesia punya Nahdlatul Ulama sebagai representasi keislaman besar yang ide-idenya sedang berpengaruh di dunia internasional," jelas sosok yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.
Ginanjar juga menjelaskan inisiatif-inisiatif yang telah lebih dahulu dilakukan oleh PBNU dalam upaya menghadirkan agama sebagai solusi atas problematika skala global dengan berlandaskan prinsip Al-Islam lil Insaniyah (Islam untuk Kemanusiaan).
Gagasan ini terus dikembangkan sejalan dengan apa yang telah dilakukan para muassis dan ulama PBNU terdahulu seperti KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Pada tahun 2016 ada satu konferensi internasional pemimpin moderat (ISOMIL), lalu dilanjutkan pada 2017 di Jombang diadakan konferensi internasional juga yang kemudian menginisiasi satu gagasan baru bagi dunia Islam internasional yang dinamakan Al-Islam lil Insaaniyah," jelas Ginanjar.
Ginanjar menambahkan inisiatif-inisiatif yang telah dilangsungkan PBNU selanjutnya seperti Islam Nusantara, R20, ASEAN IIDC, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban, ISORA, dan kini Humanitarian Islam.
Sosialisasi tersebut merupakan kerja sama PBNU dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Islam RI yang ditujukan kepada para akademisi dan nahdliyin di wilayah Kota Bogor.
Agenda ini dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin, PCNU Bogor, PC Muslimat NU Bogor, dan GP Ansor Bogor.
Puncak Konferensi Internasional Humanitarian Islam akan dibuka pada 5 November 2024 mendatang di Balairung UI Depok dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ginanjar menyebut bahwa Humanitarian Islam merupakan acara berskala besar pertama yang akan dibuka oleh Prabowo Subianto sejak resmi dilantik sebagai Presiden RI.
"Konferensi Humanitarian Islam ini nanti akan dibuka oleh bapak Presiden RI Prabowo Subianto dan tampaknya ini menjadi acara besar pertama yang akan beliau hadiri setelah Pelantikan Presiden pada 20 Oktober kemarin," kata Ginanjar.