PBNU Instruksikan Shalat Ghaib untuk KH Najib Abdul Qodir Krapyak
Senin, 4 Januari 2021 | 14:04 WIB
Jakarta, NU Online
Innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiun. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta KHR Muhammad Najib Abdul Qodir wafat di Yogyakarta pada Senin (4/1) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada segenap pengurus NU di seluruh tingkatan agar dapat melaksanakan shalat ghaib untuk almarhum.
"Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini PBNU menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Wilayah, Cabang, Lembaga, Badan Otonom Nahdlatul Ulama, dan Pondok Pesantren untuk melaksanakan shalat ghaib, pembacaan tahlil dan yasin untuk almarhum," tulis surat instruksi nomor 4095/C.I.34/01/2021 yang ditandatangani oleh Rais Syuriyah, Katib 'Aam, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal PBNU ini.
PBNU juga menyampaikan duka citanya yang mendalam atas wafatnya Rais Syuriyah PBNU tersebut. "Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya berkenaan dengan wafatnya KH R Najib Abdul Qadir," tulis surat tersebut.
Kabar wafatnya Kiai Najib dikonfirmasi Gus Muhammad Nahdi, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan almarhum.
"Iya betul. Baru saja," ujarnya kepada NU Online pada Senin (4/1).
Menurut penuturan Gus Nahdi, almarhum sempat hendak dibawa ke rumah sakit. Namun, beliau tidak berkenan. Ia menyebut almarhum wafat dalam usia 67 tahun. Jenazah akan dimakamkan pada Selasa (5/1) pukul 14.00 WIB di Pemakaman Keluarga Dongkelan.
Kiai Najib merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Ia merupakan putra dari KH Abdul Qodir dan cucu dari KH Munawwir, pendiri Pondok Pesantren Krapyak.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin