Nasional

PBNU: Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah Diikuti Jutaan Umat Islam se-Indonesia

Jumat, 20 Oktober 2023 | 15:30 WIB

PBNU: Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah Diikuti Jutaan Umat Islam se-Indonesia

Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)

Surabaya, NU Online

Pembacaan 1 miliar shalawat nariyah sebagai salah satu rangkaian Hari Santri 2023 akan diikuti oleh jutaan umat Islam se-Indonesia secara virtual, pada Sabtu (21/10/2023) malam.


Ketua PBNU H Umarsyah mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan Hari Santri 2023 dilakukan secara total. Ia mengaku bahagia karena rangkaian Hari Santri tahun ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Surabaya dan Jawa Timur, bahkan seluruh warga Indonesia. 


Ia mengatakan bahwa pembacaan 1 miliar shalawat nariyah pada malam Hari Santri itu, tidak hanya diikuti oleh warga NU atau Nahdliyin, tetapi juga bakal diikuti oleh seluruh umat Islam se-Indonesia. 


"Kita menyelenggarakan pembacaan shalawat nariyah yang diikuti oleh jutaan warga negara Indonesia. (Yang mengikuti) tidak sekadar warga NU tapi juga masyarakat Islam. Jadi banyak yang mengikuti pembacaan shalawat nariyah secara streaming," kata Umarsyah dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (20/10/2023). 


Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa inti dari perayaan Hari Santri 2023 adalah untuk berbagi kebahagiaan. Utamanya bertujuan untuk mengapresiasi peran ulama dan santri yang telah berhasil merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan di Surabaya. Bahkan perang di Surabaya itu, kata Umarsyah, telah diakui dunia sebagai perang paling heroik.


"(Sejarah itu) tidak boleh dilupakan karena ini menyangkut momen sejarah yang sangat mempengaruhi perubahan dunia, maka harus kita gali bagaimana terjadinya momen sejarah itu," ucapnya. 


Sosok yang memperoleh gelar Panglima Santri dari PBNU ini mengatakan, semua pihak telah mengakui Perang 10 November 1945 di Surabaya diinspirasi oleh Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.


Ia mengatakan bahwa di dalam teks Resolusi Jihad itu tercantum nilai-nilai dan semangat perjuangan kebangsaan yang mampu membangkitkan semangat masyarakat Surabaya dari segala kalangan dan lapisan. Semangat itu dimotori para ulama dan santri untuk berperang melawan tentara sekutu. 


"Resolusi Jihad dikumandangkan 22 Oktober 1945 dan puncaknya 10 November. Tidak boleh dilupakan bahwa Resolusi Jihad merupakan inspirasi dari munculnya gerakan mempertahankan kemerdekaan," katanya. 


Kini, tegas Umarsyah, semangat Resolusi Jihad itu mesti dijadikan dasar atau landasan bagi para santri untuk melanjutkan pembangunan Indonesia. 


Selain itu, momen perayaan Hari Santri 2023 merupakan bentuk apresiasi kepada pemerintah, terutama Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan Hari Santri pada 2015.


"Sejak (Keppres 22/2015) tentang Hari Santri ditandatangani beliau belum pernah hadir di perayaan Hari Santri. Kali ini beliau bersedia menghadiri," katanya. 


Sebagai informasi, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri Apel Hari Santri di Tugu Pahlawan, Surabaya. Jokowi akan bertindak sebagai Inspektur Apel, sedangkan Komandan Apelnya adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.