Nasional

Pelaksanaan UN Madrasah Tsanawiyah di Jateng Lancar

Kamis, 26 April 2012 | 11:06 WIB

Semarang, NU Online
Sebanyak 116.888 siswa Madrasah Tsanawiyah se Jawa Tengah mengikuti ujian nasional (UN). Hingga hari ketiga UN setarap SMP ini berlangsung lancar, tidak ditemukan kebocoran dan hal-hal negatif lainnya.<>

“Siswa Madrasah Tsanawiyah yang tengah mengikuti ujian nasional sudah benar-benar siap. Tidak terlihat ketakutan di wajah mereka. Dalam memulai ujian mereka ridak lupa membaca doa,” kata Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Imam Haromain Asy’ari usai memantau pelaksanaan ujian nasional di Semarang, Rabu (25/4). Lembaga pendidikan yang dipantau adalah MTsN 1 Semarang, MTs Ma’arif Nahdlatul Ulama Cilacap dan MTs Tahfizhul Quran Cilacap.

Imam Haromain didampingi Kabid Mapenda Kanwil Kementerian Agama Jateng dan Kasi di Mapenda Jateng H Nur Asik mengatakan pelaksanaan ujian nasional tingkat tsanawiyah dan juga Madrasah Aliyah di Jawa Tengah tidak ditemukan informasi negatif, baik pada madrsah negeri maupun swasta.

“Pelaksanaan ujian madrasah sangat kondusif dan pengawasnya pun silang murni, guru mata pelajaran tidak boleh menjadi pengawas, sehingga banyak guru yang beristirahat saat para siswa ujian.”

Ketika melakukan pengawasan maupun peninjauan, kata Kakanwil, tidak boleh masuk kelas apalagi melihat lembar jawaban siswa dari dekat. Itu jelas akan mengganggu konsentrasi siswa yang tengah mengikuti ujian.

Mata pelajaran yang yang diujikan dalam ujian nasional yang berlangsung empat hari sejak 23 April sampai 26 April 2012 itu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sementara untuk para siswa yang berhalangan ataui sakit, maka akan dilakukan ujian susulan pada 30 April hingga 4 Mei 2012.

Dia menargetkan untuk tahun-tahun mendatang akan lebih bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Pembinaan selalu kami tingkatkan, terus jangan ada yang tidak berakhlak dan tidak berbudi. Itu seing ditekankan pada rapat dengan jajaran Mapenda serta guru-guru madrasah se Provinsi Jawa Tengah.” 


Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait