Nasional

Pengumuman, Ini 3 Pemenang Lomba Fotografi Hari Santri 2023

Sabtu, 21 Oktober 2023 | 06:45 WIB

Pengumuman, Ini 3 Pemenang Lomba Fotografi Hari Santri 2023

Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)

Surabaya, NU Online

Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) mengumumkan 3 peserta terbaik Lomba Fotografi “Potret Kehidupan Pesantren” pada Jumat (20/10/2023). Lomba ini merupakan rangkaian dalam perayaan Hari Santri 2023.  


Dari 238 karya yang masuk, dewan juri telah memutuskan 3 peserta terbaik yakni Attauhidiyah Syekh Said Bin Armia dari Tegal, Jawa Tengah; Adrian Nur Khayat Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulumisy Syar'iyyah Lil Banin Yanbu’ul Qur’an (MUS-YQ) Kudus, Jawa Tengah; dan Ilham Hudzaifah dari Pesantren Sabilil Pangandaran, Jawa Barat. 


Panitia Perlombaan Hari Santri RMI PBNU Ulun Nuha mengatakan bahwa ketiga santri dengan karya terbaik akan diundang ke Surabaya untuk menyaksikan rangkaian puncak peringatan hari santri sekaligus pengumuman para juara dari semua lomba Hari Santri 2023 yang akan disampaikan Ahad (22/10/2023).


Andi Erik, salah seorang dewan juri Lomba Fotografi Hari Santri 2023 mengatakan bahwa acuan penilaian yang digunakan meliputi kesesuaian dengan tema, konten/isi/ceria/pesan, ide dan kreativitas, serta teknis. Ia mengatakan dewan juri telah memilih karya terbaik dari masing-masing peserta. 


“Untuk masuk penilaian 4 aspek tersebut sebelumnya kita melakukan penilaian tahap dasar untuk mengerucutkan jumlah foto yang masuk, karena pesertanya juga cukup banyak, 139 peserta,” ungkap Andi. 


“Langsung kita seleksi dengan acuan teknik dasar fotografi, misalnya cek fokus, exposure dan komposisi dasar. Setelah itu, kita pertajam pemilihannya dengan 4 kriteria tadi sampai akhirnya terpilih 5 besar dalam 10 foto pilihan,” kata dia. 


Ia menilai, fotografi saat ini sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat, terlebih dengan adanya ponsel dan era digital. Fotografi, sudah menjadi hal yang sangat familiar, termasuk bagi kalangan santri. Kendati demikian, harus diakui bahwa secara penguasaan teknis dari masing-masing individu sangatlah beragam. 


“Dalam artian ada yang memang sangat menguasai teknis dan mampu menangkap momen-momen yang terjadi di sekitar pondok, bahkan ada yg meng-create momen untuk mendapatkan visual yang bagus tapi ada juga yg masih dalam tahap trial and error,” papar dia.


“Meski begitu, patut diacungi jempol semangatnya yang besar untuk turut berpartisipasi. Ke depan mungkin perlu diperbanyak acara-acara seperti ini atau mungkin workshop untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan santri tidak hanya di bidang fotografi tapi juga di bidang-bidang seni lainnya,” tutup dia.