Praktik serupa biasa dilakukan oleh para orang tua dan guru-guru sejak dahulu. Menurut Kiai Luqman, akan menyusul seumur hidup jika hal itu tidak dilakukan setiap habis shalat.
“Nyesel seumur hidup jika ini tidak dilakukan setiap habis shalat,” tegas Kiai Luqman dikutip NU Online, Sabtu (5/10) lewat twitternya.
Yang harus dilakukan setelah habis shalat menurut Kiai Luqman ialah:
Dalam kesempatan lain, Direktur Sufi Center itu menjelaskan bahwa doa merupakan salah satu wujud penghambaan manusia kepada Allah SWT. Sebab itu, Allah menyukai seorang hamba yang masih mau memanjatkan doa kepada-Nya. Lalu seperti apakah cara berdoa yang baik?
Kiai Luqman memaparkan beberapa cara berdoa yang baik kepada Allah. Ia menuturkan, wujud pengambaan manusia mesti dihadirkan ketika sedang berdoa. “Berdoalah dengan mewujudkan kehambaanmu kepada-Nya,” tutur Kiai Luqman.
Penulis buku Filosofi Dzikir ini lalu menjelaskan ketika doa seseorang dikabulkan oleh Allah SWT. “Bergembira bukan karena ijabah-Nya tapi karena engkau ditakdirkan masih bisa bermunajat kepada-Nya,” ucapnya.
Kiai yang menamatkan studi doktoralnya di Universitas Malaya Malaysia ini mengungkapkan, berdoa juga penting untuk menjaga sifat kemanusiaan pada diri seorang hamba kepada Allah, Sang Pencipta.
“Berdoalah untuk menjaga kefakiranmu, kehinaanmu, kelemahanmu, ketakberdayaanmu di hadapan-Nya,” jelas Kiai Luqman.
Doa seseorang lazimnya untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Namun menurut Kiai Luqman, doa seorang hamba bukanlah untuk meminta apalagi memaksa Allah untuk mengabulkan sesuai permintaan seorang hamba dalam doanya.
“Berdoalah bukan untuk meminta apalagi memaksa Allah menuruti selera anda,” ungkap Praktisi Tasawuf ini.
Kiai Luqman memberikan saran kepada siapa saja yang berdoa bahwa berdoa merupakan wujud penghambaan kepada Allah. “(Berdoa bukan untuk memnita, red) tetapi berdoalah agar kehambaanmu tampak dihadapan-Nya,” tandasnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad