Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla mengumumkan bahwa per 1 Juni 2022, kaderisasi baru NU mulai berlangsung setelah diputuskan melalui Konferensi Besar (Konbes) NU 2022 di Jakarta, pada 20-22 Mei 2022 lalu.
“Kaderisasi mulai 1 Juni dan seterusnya akan berlangsung dengan menggunakan metode baru yaitu dengan tiga jenjang, dasar, menengah, tinggi,” ungkap Gus Ulil dalam Silaturahim Lakpesdam Nusantara (Silaknus) di lantai 8 Gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Selasa (31/5/2022) malam.
Ketiga jenjang kaderisasi itu adalah Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU), Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), dan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU).
Baca Juga
Inilah Lima Tingkatan Kaderisasi di NU
“Dengan tiga penjenjangan ini, kita berharap kaderisasi di NU bisa berlangsung dengan lebih baik lagi. Karena dua jalur kaderisasi yang selama ini berlangsung (MKNU dan PKPNU) diintegrasikan,” ucap Gus Ulil.
Kaderisasi khusus jajaran syuriyah
Gus Ulil mengingatkan bahwa ada kaderisasi lain yang dikhususkan untuk jajaran syuriyah. Kaderisasi itu adalah PPWK atau Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan. Peserta yang terlibat di dalam kaderisasi ini adalah para kiai, jajaran syuriyah atau calon syuriyah NU.
“PPWK ini lahir pada era almarhum KH Abbas Muin. Kira-kira pada tahun 1995, lahir PPWK yang pertama. Saya termasuk orang pertama yang menyusun konsep PPWK ini,” ucap Pengampu Ngaji Ihya Virtual itu.
Kini, lanjutnya, PPWK akan dijadikan sebagai bagian integral di dalam sistem kaderisasi yang diemban oleh Lakpesdam PBNU. Bedanya, PPWK diperuntukkan secara khusus bagi para kiai di jajaran syuriyah.
“PPWK akan diselenggarakan secara nasional, sebagaimana sistem kaderisasi yang lain,” ungkap Gus Ulil.
Sejarah baru Lakpesdam
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi H Muhammad Faisal mengatakan, Lakpesdam di bawah kepemimpinan Gus Ulil menjadi sejarah baru yang sangat penting. Sebab baru kali ini, PBNU menyerahkan banyak agenda besar kepada Lakpesdam terutama soal agenda kaderisasi.
“Melalui Konbes NU, memerintahkan kepada Lakpesdam PBNU untuk menyelenggarakan kaderisasi. Artinya, Lakpesdam harus menyiapkan segala perangkat untuk melaksanakan kaderisasi baik yang bersifat teknis maupun nonteknis,” ungkap Faisal.
Ia mengaku, selama tiga bulan terakhir secara intens bersama Lakpesdam PBNU telah membahas berbagai hal yang berkaitan dengan sistem kaderisasi NU yang baru. Di samping soal penjenjangan kaderisasi, diskusi dilakukan untuk merumuskan materi, kurikulum, dan silabus yang sesuai agar integrasi kaderisasi antara MKNU dan PKPNU bisa dilakukan secara baik.
“Alhamdulillah melalui proses panjang, diskusi hangat, melibatkan dua kepentingan, MKNU dan PKPNU, kami telah berhasil menyelesaikan itu semua. Insyaallah 1 Juni, kaderisasi tingkat dasar, menengah, dan tinggi sudah boleh dan mulai dilaksanakan. Tapi tahap-tahap awal ini tentu kaderisasi tingkat dasar dulu atau PD PKPNU,” ungkapnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin